jpnn.com, NEW DELHI - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menginjakkan kaki di India kemarin, Minggu (14/1). Bagi kedua negara, itu adalah kunjungan bersejarah.
Kali terakhir PM Israel berkunjung ke New Delhi 15 tahun lalu. Tepatnya saat PM Ariel Sharon datang pada 2003.
BACA JUGA: Status Yerusalem Mendesak untuk Ditentukan
PM India Narendra Modi menyambut Netanyahu di Bandara New Delhi dengan sukacita. Dalam berbagai foto, tampak dia tertawa lebar sambil memeluk pemimpin negeri Yahudi itu.
’’Selamat datang di India kawanku, PM Netanyahu. Kunjungan Anda ke India bersejarah dan spesial. Ini akan memperkuat persahabatan negara kita,’’ cuit Modi di akun Twitter-nya sesaat setelah menyambut Netanyahu.
BACA JUGA: Rezim Ulama Digoyang, Israel Bersorak Girang
Enam bulan lalu Modi berkunjung ke Israel. Dia menjadi PM India pertama yang berkunjung ke Tel Aviv.
Kantor berita AP menyebutkan, Netanyahu akan berada di India selama enam hari. PM yang biasa dipanggil Bibi tersebut membawa 130 delegasi yang terdiri atas para pebisnis, termasuk istri, Sara Netanyahu.
BACA JUGA: Israel Berancang-ancang Mencaplok Wilayah Tepi Barat
Sebelum keberangkatannya ke India, Netanyahu menyatakan akan membahas masalah pertahanan, perdagangan, dan energi.
Kedatangan Netanyahu itu menandai 25 tahun jalinan hubungan kedua negara. Sebelumnya, India lebih condong ke Palestina daripada Israel. Kini hubungan India dan Israel lebih erat.
Meski begitu, India tetap mendukung Palestina dalam voting di PBB terkait dengan pengakuan AS bahwa Jerusalem adalah ibu kota Israel.
’’Saya rasa hubungan dua negara lebih kuat dibandingkan satu voting di PBB,’’ ujar Duta Besar Israel di India Daniel Carmon yang berusaha mendinginkan situasi.
Kementerian Urusan Luar Negeri India menyatakan bahwa kedua negara akan menandatangani kesepakatan di bidang keamanan siber, energi, teknologi luar angkasa, dan produksi film.
Hari ini, Senin (15/1) Netanyahu menggelar pertemuan formal dengan Modi dan menghadiri India-Israel CEO Forum Meeting. (sha/c7/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syahwat Menguasai Yerusalem Bikin Israel Tinggalkan UNESCO
Redaktur & Reporter : Adil