Seperti dikutip beberapa media Pakistan kemarin (4/3), Departemen Investigasi Kejahatan Punjab telah merilis laporan pada 22 Januari 2009 yang berisi peringatan tentang aksi teror yang akan dilakukan badan intelijen India, Research and Analysis Wing (RAW)
BACA JUGA: Singapura Bersiap Gantikan Las Vegas
Aksi tersebut disebut sebagai balasan India terhadap teror Mumbai November lalu yang didalangi teroris dari Pakistan."Telah diyakini bahwa RAW telah menginstruksikan kepada agennya untuk menyerang tim kriket Srilanka saat akan bermain di Lahore
Yang terjadi di lapangan ternyata persis dengan isi laporan itu
BACA JUGA: Tim Kriket Sri Lanka Korban Serangan Bersenjata
Tim kriket Sri Langka diserang ketika dalam perjalanan menuju Stadion GaddafiBACA JUGA: Jasad Yang Diduga WNI Maju Sidang Rekonsiliasi
Sedangkan anggota tim lolos dari maut, walaupun beberapa di antaranya luka-luka meski tidak membahayakan nyawa.Sayang, pemerintah Pakistan mengabaikan laporan Departemen Investigasi Kejahatan ituPengamanan pun bisa dibilang sangat longgarPadahal, laporan tadi merekomendasikan seluruh satuan keamanan, mulai pusat sampai negara bagian, bersiaga untuk mengambil langkah khusus guna melindungi para pemain dan penonton.
Namun, benarkah India yang berada di balik teror Lahore tersebut? Hingga berita ini ditulis, New Delhi belum bereaksiNamun, saling melempar tuduhan seperti itu sudah lazim dilakukan Pakistan dan India, dua negara bertetangga yang sama-sama memiliki kemampuan mengembangkan senjata nuklir.
Begitu Mumbai diserang November lalu, India tak butuh waktu lama untuk menuding keterlibatan PakistanPakistan kemudian menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat, namun menolak mengekstradisinya ke IndiaLangkah tersebut kian membikin berang India.
Yang jelas, Pakistan tak bisa mengelak bahwa mereka telah lalai dalam tragedi penembakan di LahorePresiden Asif Ali Zardari pun harus meminta maaf kepada Sri Lanka karena gagal memberikan perlindunganSedangkan Dewan Kriket Internasional menyatakan bahwa pertandingan kriket internasional tidak akan dimainkan di Pakistan lagi sampai kondisi keamanan di negara tersebut meningkat secara signifikan.
Dalam perkembangan yang sama, polisi Pakistan kemarin menahan sejumlah tersangka yang diduga terlibat penyerangan kepada tim kriket Sri LankaNamun, seperti dilansir Reuters, langkah tersebut belum banyak membantu mengungkapkan siapa dalang sesungguhnya.
Pejabat senior kepolisian Pakistan Haji Habibur Rehman mengatakan, pihaknya telah menggerebek sejumlah lokasi di Lahore dan beberapa distrik di sekitarnyaHasilnya, sekitar 200 orang telah diamankan"Kami terus mengejar mereka dan dengan izin Tuhan kami akan segera mendapatkan hasil," tutur Rehman kepada GEO TV(cak/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Paus dan Lumba-Lumba Terdampar di Tasmania
Redaktur : Tim Redaksi