STOCKHOLM- India kini menggeser Cina sebagai pengimpor persenjataan militer terbesar di dunia. Diantara negara-negara Asia sendiri, India kini paling agresif dalam mengkonsumsi perlengkapan militer.
Data dari Stockholm International Peace Institute (SIPRI) menyebutkan, antara 2007 hingga 2011, angka transaksi belanja militer India mencapai 10 persen dari total belanja militer dunia. Disusul diposisi kedua oleh Korea Selatan sebanyak 6 persen, Pakistan dan China masing-masing 5 persen dan Singapura 4 persen.
Siemon Wezeman, seorang analis senior SIPRI mengatakan, alokasi dana pertahan India tersebut mencerminkan perhatian New Delhi terhadap keamanan regional dan global.
"India memenuhi persenjataan menyusul tensi hubungannya dengan Pakistan dan melihat peningkatan ancaman potensial dari Cina,’’ ujarnya sebagaimana dikutip CNN.
"India juga ingin menunjukkan diri sebagai salah satu kekuatan utama secara regional atau bahkan kekuatan global,’’ tambahnya.
Laman The Hindu menyebut, sebagian besar pengeluaran itu difokuskan pada moderinisasi persenjataan militer dengan membeli pesawat tempur dan kapal perang. SIPRI memperkirakan India akan menganggarkan USD 100 miliar hingga 15 tahun mendatang.
Dalam hal ini, Rusia disebut sebagai pihak yang paling diuntungkan, mengingat Rusia merupakan produsen utama kebutuhan militer India. Selain itu Prancis juga kini tengah menjajaki penjualan kapal selam dan jet tempur Mirage dan Rafale kepada India.
Sementara itu Cina cenderung mengurangi impor persenjataan disaat negara tersebut meningkatkan anggaran pertahanan secara menyeluruh. Dana-dana tersebut lebih didorong untuk investasi proyek-proyek industri militer dalam negeri seperti pengembangan pesawat tempur siluman dan pesawat angkut.
Awal bulan lalu, Beijing mengumumkan rencana peningkatan anggaran militer mencapai 11,2 persen dari total APBN mereka. Analis menyebut, peningkatan ini berkaitan dengan rencana Amerika yang akan menambah kehadiran personilnya di Pacific. Namun analisa tersebut ditampik Beijing dan menyebut porsi anggaran tersebut memang proporsional dengan kondisi ekonomi China saat ini.
Wezeman menambahkan, China telah memoderenisasi persenjataan mereka secara bertahap dan mengembangkan industri pertahanan mereka sejak dua dekade lalu.Pengembangan industri pertahanan dalam negeri tersebut dipengaruhi oleh embargo penjualan peralatan militer kepada Cina oleh sejumlah negara Eropa dan Amerika pasca tragedi Tiananmen 1989 silam.
Saat itu Cina berpaling pada Russia sebagai penyedia persenjataan serta lisensi produksi senjata. Hasilnya kini, Cina menjadi negara pengekspor senjata utama dunia. SIPRI, mencatat saat ini China merupakan negara pengekspor persenjataan terbesar keenam setelah Amerika, Rusia,Jerman, Prancis dan Inggris.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irak Dikepung Bom Mobil, 45 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi