India Kewalahan Gegara Politikus Partai Berkuasa Hina Nabi Muhammad

Senin, 06 Juni 2022 – 19:41 WIB
Arsip - Seorang pria memasang simbol partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India pada sebuah tenda saat kampanye pemilu oleh partai tersebut di Prayagraj, India, 24 Februari 2022. Foto: ANTARA/Reuters/Ritesh Shukla/as

jpnn.com, NEW DELHI - Pemerintah India pada Senin berusaha meredakan kemarahan masyarakat di dalam dan luar negeri, menyusul komentar dua petinggi partai BJP (Bharatiya Janata Party) tentang Nabi Muhammad.

Pihak berwenang menangkap 38 orang yang terlibat dalam kerusuhan di sebuah kota utara dan rencana unjuk rasa di Mumbai.

BACA JUGA: AS Tuduh Pejabat India Dukung Kekerasan terhadap Minoritas

Penangkapan di Kota Kanpur itu merupakan upaya untuk meredam ketegangan agama sporadis setelah dua petinggi Bharatiya Janata Party, partai Hindu nasionalis pendukung Perdana Menteri Narendra Modi, mengeluarkan komentar yang memicu kemarahan luas umat Islam di India dan luar negeri.

Beberapa pejabat tinggi India dilibatkan untuk mengatasi ketegangan diplomatik ketika negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab (UAE), dan Iran menuntut permintaan maaf pemerintah India karena membiarkan komentar yang menghina itu.

BACA JUGA: Indonesia Tidak Terlalu Khawatir soal Pembatasan Ekspor Gula India, Ini Sebabnya

Sepanjang akhir pekan, para diplomat India yang bertugas di kawasan Teluk dan negara-negara Islam yang menjadi tetangganya dipanggil oleh pemerintah setempat untuk menerima protes atas komentar pejabat BJP.

Kementerian luar negeri India mengatakan dalam pernyataan bahwa cuitan dan komentar ofensif dalam bentuk apa pun tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

BACA JUGA: India Larang Ekspor Gandum, Pengamat: Harga Komoditas Ini Bisa Terdampak

BPJ menonaktifkan seorang juru bicara dan mengusir seorang pejabat lainnya pada Minggu karena menyakiti sentimen keagamaan warga minoritas.

Muslim India mencapai 13 persen dari 1,35 miliar penduduk di negara itu.

Aksi-aksi unjuk rasa direncanakan digelar untuk memprotes komentar anti Muslim di Mumbai pada Senin.

Seorang pejabat senior di Kedutaan Besar Qatar di New Delhi mengatakan pemerintah Modi harus menjauhkan diri mereka dari komentar itu.

"Menyakiti sentimen keagamaan bisa berdampak langsung pada hubungan ekonomi," kata sang pejabat.

Dia menambahkan pihaknya sedang memeriksa laporan tentang aksi boikot komoditas India yang dilakukan sejumlah pemilik toko swalayan di Qatar.

Perdagangan India dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang mencakup Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Oman, dan UAE, mencapai sekitar 90 miliar dolar AS (Rp 1,3 kuadriliun) pada 2020-21.

Jutaan warga India tinggal dan bekerja di negara-negara GCC.

PM Modi dalam beberapa tahun terakhir telah memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara yang kaya energi itu, sumber utama impor bahan bakar India. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler