jpnn.com - Pragya Singh Thakur politikus asal Kota Bhopal, India mengklaim mengonsumsi urine sapi dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit menular, termasuk COVID-19.
Di India, konsumsi urine sapi merupakan hal yang lazim dilakukan. Di Gujarat, salah satu kota di negara itu, misalnya, konsumsi urine sapi meningkat hingga 6.000 liter per hari.
BACA JUGA: 4 Cara Mudah Mengatasi Depresi, Silakan Dicoba!
Berdasarkan Economic Times India, peningkatan tersebut terjadi pasca-meluasnya wabah COVID-19.
Masyarakat setempat meyakini urine sapi memiliki efek terapeutik yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
BACA JUGA: Jangan Sampai dunia Anggap RI Tak Jujur Soal Data Kematian COVID-19
Dokter Arina Heidyana menegaskan urine sapi tidak dapat digunakan sebagai obat mengatasi virus corona.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada satu pun penelitian ilmiah yang mengonfirmasi manfaat urine sapi tersebut.
BACA JUGA: Heran dengan Sikap Saipul Jamil, Zaskia Mecca: Dari Kemarin mau Komentarin ini
“Soal urine sapi dijadikan obat COVID itu enggak berdasar sama sekali, ya. Kan itu hanya klaim dari orang tersebut, bukan dari suatu penelitian pasti,” tegasnya.
Senada dengan dr. Arina, Arun Mitra, MBBS, MS, ahli bedah THT asal India membantah khasiat urine sapi dalam menyembuhkan penyakit.
“Urine merupakan cairan yang diproduksi oleh ginjal. Ia berfungsi untuk membuang produk limbah dari aliran darah. Urine manusia maupun sapi, pada dasarnya terdiri dari air, urea, natrium, klorida, sulfat, fosfat, kalium, kreatinin, amonia, dll. Jadi sulit dipercaya, jika minum urine sapi diklaim bermanfaat untuk kesehatan. Sementara minum urine manusia dianggap menjijikkan,” kata co-president International Physicians for the Prevention of Nuclear War tersebut.
Dia mengonfirmasi langsung hal itu kepada badan penelitian setempat, seperti Department of Animal Husbandry, Dairying and Fisheries, maupun Guru Angad Dev Veterinary and Animal Sciences University, di Ludhiana.
Kedua badan penelitian terkemuka di India yang berfokus pada riset biologi hewan tersebut tidak memiliki catatan sama sekali soal manfaat urine sapi untuk kesehatan, apalagi untuk mengatasi infeksi coronavirus.
Faktanya, disampaikan Arun Mitra, beberapa penelitian justru mengungkapkan bahwa mengonsumsi urine sapi dapat menimbulkan efek keracunan, memicu infeksi, dan gangguan kesehatan lainnya.
Lalu apakah ada obat terapi COVID-19?
Hingga hari ini, belum ditemukan obat yang efektif untuk mengatasi COVID-19. Terapi pengobatan yang ada hanya dapat mengurangi gejala infeksi virus corona.
“Hal ini juga tergantung dari keparahan penyakitnya, seperti antivirus, multivitamin, dan obat terapi COVID-19 lain digunakan sesuai gejala yang timbul pada tiap pasien,” jelas dr. Arina.
Misalnya, penggunaan obat radang sendi Actemra dan Kevzara yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Keduanya digunakan untuk meredakan badai sitokin pada pasien yang terinfeksi virus corona gejala berat.
Sementara itu, guna mencegah infeksi coronavirus, hasil penelitian sudah membuktikan bahwa vaksin COVID-19 merupakan moda paling efektif untuk mengurangi risiko infeksi.
Jadi, tidak perlu konsumsi urine sapi maupun asupan lain yang belum terverifikasi dan terbukti secara ilmiah.(klikdokter)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Terkini dari Satgas Covid-19 Terkait Syarat Perjalanan
Redaktur & Reporter : Yessy