Indikasi Ada Mafia Perizinan Rute Terbang

Kamis, 08 Januari 2015 – 23:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan, menilai alasan penundaan penerbangan karena tidak ada izin rute, sangat aneh.

"Ini sangat janggal dan lucu kalau alasan pelarangan masalah izin rute. Apalagi maskapainya berani jual tiket. Kalau saya sih melihatnya "semua bisa diatur" di Indonesia," ujarnya menjawab JPNN, Kamis (8/1).

BACA JUGA: Pengurusan Izin Rute Diduga Telah jadi Komoditi

Tigor menduga selama ini telah terjadi pola permainan mafia perizinan rute terbang yang melibatkan sejumlah oknum. Mulai dari oknum dari pihak maskapai penerbangan maupun otorita penerbangan di Indonesia.

"Nah permainan mafia penerbangan inilah yang harus dibongkar tuntas oleh menteri perhubungan," katanya.

BACA JUGA: Muhtar Ependy Sembunyikan Blackberry di Kaus Kaki saat Sidang

Jadi tidak sekadar melarang pesawat untuk terbang, sementara tidak memikirkan nasib para penumpang yang terlanjur membeli tiket. Karena walau bagaimanapun, adalah tugas dari pemerintah memberi pelayanan kepada masyarakatnya.

"Bagi penumpang sudah beli tiket bisa menuntut pihak maskapai. Bukan hanya kerugian pembelian tiket saja. Tapi juga kerugian lain akibat batalnya perjalanan mereka," katanya.

BACA JUGA: Ini Penyebab Ekor Pesawat AirAsia Belum Bisa Diangkat Versi Panglima TNI

Menurut Tigor, calon penumpang bisa menuntut maskapai mulai dari pengembalian kerugian tiket, biaya akomodasi rencana perjalanan yang batal, serta kerugian imateril lainnya.

"Sebagai pejabat publik, pemerintah dalam hal ini Menteri Perhubungan jangan mudah menyalahkan orang lain. Pemerintah juga jangan buru-buru membekukan sementara izin terbang. Walaupun misalnya seperti AirAsia, terlihat lakukan kesalahan prosedur," katanya.

Menurutnya, Menhub sebaiknya melakukan evaluasi menyeluruh di internal kementerian perhubungan, mengapa pesawat bisa terbang tanpa mengantongi izin rute.

"Perlu introspeksi profesional, mendorong perbaikan internal dan mengganti semua pejabat yang harus bertanggung jawab," katanya.

Selain itu, Tigor mengaku kalau dirinya menjabat menhub, maka dirinya akan segera mengundurkan diri karena lalai dan tidak profesional dalam menjalankan tugas sebagai pejabat publik. "Sesuai janji saat dilantik sebagai menteri perhubungan," katanya.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku Kangen, Wiranto Temui JK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler