jpnn.com - JAKARTA – Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei terhadap hasil pemungutan suara pemilihan Gubernur Jawa Timur memerlihatkan 'Jokowi Effect' ternyata tidak memberi pengaruh besar.
Padahal Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diketahui ikut berkampanye mendukung pasangan calon Gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Bambang DH-Said Abdullah. Namun suara bagi pasangan ini hanya mampu berada di posisi ketiga.
BACA JUGA: Komite Nilai Jawaban Dahlan Gampang Dimengerti
“Sudah saya prediksi kemenangan KarSa (Sukarwo-Saefullah Yusuf) dan ternyata Jokowi effect nggak ngefek di Jatim. Pakde Karwo dan Gus Ipul ini padu. Kalau keduanya padu, maka aman," ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan di Jakarta, Kamis (29/8).
Ramadhan menilai kemenangan KarSa sebagai tanda kebangkitan PD di seluruh daerah untuk bertarung pada Pemilu 2014. Bahkan jika sampai Desember 2013 mendatang tingkat elektabilitas PD mampu mencapai 15 persen, bukan tidak mungkin Pemilu April 2014 mendatang PD meraih suara hingga 20 persen.
BACA JUGA: Olly Anggap Tudingan Nazaruddin Tak Berdasar
Sementara itu Direktur Eksekutif IndoBarometer, Muhammad Qodari, menilai rendahnya perolehan Bambang-Said yang hanya meraih 12 persen suara di berbagai hitung cepat lembaga survei, memerlihatkan kelemahan tim kampanye PDIP di Jawa timur.
“Saya kira ini warning bagi PDIP. Karena kehadiran Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebagai juru kampanye, tidak membawa dampak signifikan. Kelihatannya mesin politik PDIP tidak jalan di Jatim," jelasnya.
BACA JUGA: Misteri Bunda Puteri di Kasus Sapi
Hal yang sama juga dikemukakan Pengamat Pemilu Kahar Wijaya. Ia bahkan lebih jauh menilai langkah PDIP yang selama ini mengandalkan Jokowi dalam beberapa pilkada, perlu dikaji ulang. Paling tidak menurutnya Jokowi perlu diberi waktu yang lebih lama dalam berkampanye.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Targetkan Indonesia 9 Besar Dunia
Redaktur : Tim Redaksi