Indikator: Pilpres Satu atau Dua Putaran Masih Memungkinkan

Senin, 12 Februari 2024 – 19:20 WIB
Tiga kontestan Pilpres 2024 Anis Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, menghadiri Debat Kelima Capres Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut potensi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung satu atau dua putaran masih tetap terbuka. 

Berdasarkan simulasi kertas suara untuk tiga pasangan, hasil survei terakhir Indikator, elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming berada di angka 51,8 persen. 

BACA JUGA: Ada Maklumat: Pemilu DPD di Sumbar Tidak Sah Tanpa Irman Gusman

Di peringkat kedua ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 24,1 persen dan disusul Ganjar-Mahfud dengan 19,6 persen. 

Menurut Burhanuddin, terdapat 4,5 persen responden yang tidak menjawab atau undecided voters. 

BACA JUGA: TNI-Polri dan Linmas di Rohul Kompak Jaga Seluruh Tahapan Pemilu Berjalan Aman & Kondusif

“Lalu apakah angka 51,8 persen ini menunjukkan pemilu akan berlangsung satu putaran atau tidak? Yang bisa kami katakan, karena masih ada margin of error, secara konservatif masih ada peluang terjadinya dua putaran,” kata Burhanuddin dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Senin (12/2).

Kendati demikian, Burhanuddin menyebutkan jika membaca angka 51,8 persen dan tren naik yang masih berlangsung, kemungkinan satu putaran meningkat untuk Prabowo-Gibran jika dibandingkan survei-survei sebelumnya.

BACA JUGA: Menjelang Hari Pencoblosan Pemilu, TPS di Tangga Buntung Palembang Terendam Banjir

Dalam temuan survei sebelumnya, Burhanuddin mengungkapkan, probabilitas Pilpres 2024 berlangsung satu putaran masih berimbang, 50 berbanding 50.

"Namun, tetap masih ada peluang terjadinya dua putaran, meskipun menipis seiring meningkatnya suara Prabowo-Gibran,” kata Burhanuddin. 

Indikator juga menyusun model prediksi yang dibagi menjadi dua klaster, yakni estimasi batas bawah dan batas atas, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan melakukan dua model penghitungan. 

Model pertama, analisis hasil survei prediksi dikurangi margin of error plus minus 2,9 persen, dengan tetap menghitung undecided voters sebesar 4,5 persen. 

Pada model kedua, undecided voters disebar secara proporsional kepada ketiga pasangan calon, dikurangi margin of error plus minus 2,9 persen.

Pada model pertama, suara untuk Anies-Muhaimin diprediksi dalam rentang 22,1 persen (batas bawah) dan 26,3 persen (batas atas).

Sementara suara untuk Prabowo-Gibran diprediksi dalam rentang 49,4 persen (batas bawah) dan 54,2 persen (batas atas). 

Adapun suara untuk Ganjar-Mahfud diasumsikan berada dalam rentang 17,8 persen (batas bawah) dan 21,5 persen (batas atas). 

“Kalau misalnya pada waktu pemilihan, suara Prabowo-Gibran berada di batas bawah, yakni 49,4 persen, itu masih dalam batas yang bisa ditoleransi secara akademik,” ungkap Burhanuddin. 

Di sisi lain, Burhanuddin melanjutkan Prabowo-Gibran juga sangat mungkin mendapatkan suara lebih besar dari prediksi. 

"Ini karena batas atasnya 54,2 persen. Sama-sama mungkin.”

Lalu apakah Pilpres 2024 berlangsung satu atau dua putaran, Burhanuddin mengungkapkan, jika Prabowo-Gibran mendapatkan hasil lebih optimis (batas atas), peluang satu putaran memungkinkan. 

"Kalau prediksi kami hasilnya lebih pesimis (batas bawah), kemungkinkan dua putaran.” 

Pada model kedua, dengan memprediksi undecided voters 4,5 persen terbagi secara proporsional, elektabilitas Anies-Muhaimin di angka 24,9 persen. Sementara, Prabowo-Gibran 54 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud 21,1 persen. 

Angka-angka tersebut, jika dikurangi margin of error plus minus 2,9 persen, maka suara untuk Anies-Muhaimin berada dalam rentang 22,8 persen (batas bawah) dan 27 persen (batas atas). 

Sementara, pasangan Prabowo-Gibran berada di kisaran 51,6 persen (batas bawah) dan 56,4 persen (batas atas).

Adapun untuk Ganjar-Mahfud bada di kisaran 19,2 persen (batas bawah) dan 23,1 persen (batas atas).

“Kalau mendasarkan pada model prediktsi kedua, suara Prabowo-Gibran bisa disimpulkan satu putaran. Karena batas bawahnya di angka 51,6 persen. Suara tertinggi 56,4 persen,” kata Burhanuddin. 

Survei Indikator berlangsung dalam rentang 28 Januari hingga 4 Februari 2024 yang dilakukan secara tatap muka, menempatkan 1.200 responden dengan over sampel di 18 provinsi mencapai 5.500 responden. 

Adapun margin of error survei plus minus sebesar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.(mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prediksi BMKG, Hujan Mengguyur Palembang Saat Hari Pencoblosan Pemilu 2024


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler