Indo Barometer Bantah Lakukan Survei di Kolaka Utara yang Memenangkan Sumarling Majja–Timber

Rabu, 20 November 2024 – 12:57 WIB
Kepala Divisi Riset Indo Barometer Christopher Nugroho. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Riset Indo Barometer Christopher Nugroho membantah sejumlah pemberitaan media daring yang memuat hasil rilis survei Indo Barometer pada Pilkada di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Christopher menyampaikan tiga poin untuk menanggapi berita bohong yang beredar tersebut.

BACA JUGA: Cakap dalam Mengurus BUMN, Erick Thohir Mendulang Suara versi Survei Indo Barometer

Pertama, dirinya menegaskan tidak pernah turun untuk melakukan survei di wilayah tersebut yang diklaim dilakukan pada periode 8–14 November 2024.

“Indo Barometer tidak pernah membuat dan menyampaikan informasi, materi berita, atau rilis sebagaimana dimuat dalam berita tersebut,” ujar Christopher, Rabu (20/11/2024).

BACA JUGA: Survei Indo Barometer: Nama Erick Thohir Lebih Unggul dari Khofifah dan Puan

Kedua, Christopher mengatakan Indo Barometer tidak mengenal konsultan bernama Sudarmin Sabarudin yang mengeklaim dirinya sebagai konsultan Indo Barometer area Sulawesi Tenggara.

“Indo Barometer tidak memiliki perwakilan di Kolaka Utara maupun Sulawesi Tenggara,” ujar Christopher.

BACA JUGA: Indo Barometer: Elektabilitas Prabowo Head To Head Ungguli Ganjar dan Anies

Ketiga, Christopher mendesak rekan-rekan media untuk meluruskan pemberitaan tersebut karena menyangkut nama baik lembaga.

Dia mengecam pencatutan nama dan logo Indo Barometer untuk kepentingan pihak tertentu, yang dianggap tidak dibenarkan dan sudah masuk ranah tindak pidana.

“Penggunaan nama dan logo Indo Barometer pada materi berita atau rilis yang dimuat dalam berita tersebut merupakan bentuk pelanggaran hukum,” ucapnya.

Sebelumnya, beredar berita bahwa Indo Barometer mengeluarkan rilis survei yang memotret elektabilitas tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara.

Dalam survei tersebut disebutkan elektabilitas pasangan nomor urut 2, Sumarling Majja–Timber, unggul jauh sebesar 52,1 persen, sementara dua pesaingnya, yaitu nomor urut 3, Nur Rahman Umar–Jumarding, memperoleh 33,7 persen, dan pasangan nomor urut 1, Anton–Abbas, sebesar 12,7 persen. Sementara itu, responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab hanya sebesar 1,5 persen.

Christopher menyebut lima media yang terpantau melakukan pemberitaan keliru, yaitu Kendarinesia yang bermitra dengan Kumparan.com, pikiransultra.com, bumisultra.com, kendariinfo.com, dan siaranpublik.com.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler