jpnn.com, JAKARTA - Bank asal Amerika Serikat JP Morgan Chase yang menjadi perbankan pertama yang mengelola dana investasi aset kripto.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan hal itu merupakan sebuah sejarah baru dalam dunia perbankan dan finansial.
BACA JUGA: Wow, Harga Bitcoin Naik Rp570 Juta Dalam Sebulan Terakhir
Menurut Oscar, nantinya akan ada banyak bank-bank lain yang bisa mengelola dana investasi berbentuk aset kripto.
Tidak menutup kemungkinan, dua pesaingnya Goldman Sachs dan Morgan Stanley akan melakukan hal yang sama. Morgan Stanley, kata Oscar, bisa saja lebih dulu karena bank itu telah mengajukan ke SEC (Otoritas Keuangan AS).
BACA JUGA: Pertamina Dikeluarkan dari Indeks JP Morgan ESG EMBI, Mufti Anam: Itu Tamparan Keras
"Bahkan, bank di negara lain juga bisa jadi meniru langkah JP Morgan," kata Oscar.
JP Morgan Chase telah mulai menawarkan investasi cryptocurrency seperti Bitcoin kepada kliennya. Adapun para advisor bank mendapatkan akses ke manajemen investasi.
Ada lima manajemen investasi yang mereka rekomendasikan yaitu Bitcoin Trust, Bitcoin Cash Trust, Ethereum Trust, Ethereum Classic Grayscale dan Bitcoin Trust Osprey Funds.
Oscar menilai, warga Amerika Serikat khususnya nasabah JP Morgan telah melihat Bitcoin sebagai aset sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Manajemen Kekayaan JP Morgan Mary Callahan Erdoes.
"Jadi, para nasabah Amerika Serikat sudah melihat aset kripto seperti Bitcoin adalah aset, dan tidak bisa dipandang remeh. Inilah yang membuat nasabah atau klien JP Morgan banyak yang meminta produk investasi aset kripto di JP Morgan," kata Oscar.
Pada mulanya, lanjut dia, JP Morgan adalah bank yang anti dengan kripto. CEO JP Morgan Jamie Dimon sempat menyatakan bahwa Bitcoin adalah bentuk penipuan besar. Namun, hal itu telah dibantahnya dan belakangan ini, JP Morgan akhirnya ikut mempercayai bitcoin sebagai aset finansial yang baik sehingga ditawarkan kepada nasabahnya.
Oscar juga menyebut hal itu membuktikan bahwa aset kripto adalah teknologi dan produk keuangan yang tidak bisa dibendung.
"Karena permintaan dari nasabah terhadap aset kripto terus berdatangan, hingga akhirnya JP Morgan menerima pengelolaan dana investasi dari klien ritelnya," ujar Oscar. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia