INDOHUN Gandeng USAID & OHW Gelar Program Pelatihan

Kamis, 09 Agustus 2018 – 22:04 WIB
Pegawai Puskesms Telukpucung, sedang memeriksa kesehatan warga sekitar. DOK/RADAR BEKASI

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia One Health University Network (INDOHUN) menggandeng USAID dan One Health Workforce (OHW) akan menggelar program pelatihan diplomasi kesehatan secara intensif di Hotel Grand Bidakara Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat, pada 25-29 Agustus mendatang.

"Pelatihan diplomasi kesehatan ini mempunyai misi mencetak generasi Indonesia yang unggul serta mampu tampil dalam ruang-ruang diplomasi kesehatan global dengan target mencetak 150 calon diplomat kesehatan handal dalam 3 tahun," ujar Koordinator INDOHUN Profesor Wiku Adisasmito.

BACA JUGA: Resmi Dukung Prabowo, PAN Sodorkan Zulhas dan UAS

Pelatihan diplomasi kesehatan ini terdiri dari 40 persen teori dan 60 persen praktik yang seluruh materi pelatihannya disiapkan sedemikian rupa dengan para trainers level nasional dan internasional dari Inggris, Belanda, Amerika, serta dari Afrika.

Pelatihan Diplomasi Kesehatan atau Global Health Diplomacy (GHD) training ini diikuti oleh profesional muda kesehatan dengan pengalaman kerja tidak kurang dari tiga tahun.

BACA JUGA: Gempa 7 SR Renggut 250 Korban Jiwa

Peserta terdiri dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, seperti disiplin ilmu kesehatan masyarakat, kedokteran, keperawatan, kedokteran hewan, diplomasi pertahanan, mikrobiologi farmaseutik, hubungan internasional, dan administrasi publik.

"Kehadiran diplomat kesehatan menjadi penting sehubungan dengan isu-isu kesehatan yang selalu muncul di ranah politik global, sehingga pemahaman menyeluruh, tak hanya tentang cara berdiplomasi secara politis, namun juga pemahaman yang mendalam tentang kesehatan," kata dia.

BACA JUGA: Putra Amien Rais Janjikan Kejutan dari Kubu Prabowo

Diplomat kesehatan diharapkan dapat melengkapi warna ranah politik global dengan keilmuan mereka dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan, menyelesaikan konfik, dan membangun kerjasama guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat global.

Dalam penyelenggaraannya, GHD menyediakan beasiswa senilai masing-masing Rp 7 juta atau USD 800 untuk 30 peserta terpilih. Peserta terpilih ini akan dapat merasakan pengalaman jejaring internasional, dan simulasi negosiasi berkelas dunia tanpa dikenakan biaya.

Pelaksanaan GHD kali ini juga memberikan pendidikan praktis untuk mengasah keterampilan para peserta. Setiap peserta dituntut untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang diantaranya praktik diplomasi dan negosiasi, komunikasi dan lobi politik, serta simulasi sidang resmi internasional atau multi-stage negotiation simulation (MSNS).

Dalam MSNS ini para peserta melakukan simulasi sidang diplomatik dan berlakon sebagai diplomat yang harus bersikap kritis terhadap kebijakan politik luar negeri, keamanan nasional dan regional, respon taktis terhadap perkembangan permasalahan kesehatan global, serta sikap yang cepat dan tepat dalam membuat keputusan strategis.

Mereka dituntut untuk mampu menjadi Diplomat Kesehatan Indonesia masa depan yang berintegritas tinggi bagi bangsa dan negara.

"Tak hanya melalui MSNS, para peserta juga dibekali dengan pelatihan mengenai strategi berdiplomasi dan juga pelatihan table manner yang sangat penting bagi para calon diplomat kesehatan global" jelas Wiku yang juga Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia.

Digelarnya Pelatihan Diplomasi Kesehatan ini juga sekaligus menjawab instruksi dari Presiden Joko Widodo saat pembukaan Konferensi Internasional dan Table Top Exercise untuk Global Health Security di Istana Negara tahun lalu.

Saat itu Presiden Jokowi menegaskan bahwa untuk mencegah ancaman kesehatan global diperlukan kerja sama lintas praktisi kesehatan, lintas sektor, dan lintas negara.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Harapkan Masyarakat Tak Menolak Imunisasi MR


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler