Indomie Tak Goyah Karena Taiwan

Rabu, 27 Oktober 2010 – 04:24 WIB

SURABAYA - Ramainya kasus mie instan Indomie yang ditolak importir Taiwan ternyata tidak mempengaruhi kapasitas produksi maupun colume ekspor mie Indomie PT Indofood CBP (ICBP) Sukses Makmur TbkProduksi mie Indomie tetap di angka 11 miliar bungkus per tahunnya

BACA JUGA: Saham KS Teralu Murah

Begitu juga dengan volume ekspor yang tidak menurun, yakni tetap terhitung tiga miliar bungkus mie diekspor ke 80 negara selama setahun
Ekspor ke Taiwan pun juga tidak berubah, yakni sebanyak 150 juta bungkus

BACA JUGA: Sosialisasi Sejuta Sambungan Sudah Maksimal


      
Public Relation and Communication Manager PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Roland Taunay mengatakan, standarisasi internasional tentang keselamatan makanan terhadap produk Indomie sudah terpenuhi
Apalagi, ungkapnya, tidak ada permasalahan selama 20 tahun PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 20 tahun mengekspor produk mi instan ini ke berbagai negara

BACA JUGA: 20 Ribu Orang Kunjungi Pameran Kelistrikan

"ICBP sudah sepenuhnya memenuhi panduan dan peraturan yang berlaku secara global yang ditetapkan oleh CODEX Alimentarius Commission," ungkapnya di sela-sela penandatanganan kontrak dana penelitian Indofood Riset Nugraha, kemarin
     
Roland menambahkan, pihaknya tengah meninjau situasi di Taiwan dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan konsumen di Taiwan dan berbagai negara lainnya"Konsumen di Taiwan mayoritas tenaga kerja IndonesiaMereka memilih mie instan buatan negerinya karena ini sudah permasalahan lidahJadi sebenarnya mie instan produksi Indonesia dan Taiwan  memiliki market sendiri-sendiri," ucapnya

Untuk menegaskan bahwa kinerja Indofood tidak mengalami goncangan akibat permasalahan ini, Indofood pun tetap melakukan CSR (Coorporate Social Responsibility) terhadap para peneliti muda di Indonesia, yang dinamai Indofood Riset Nugraha 2010Indofood Riset Nugraha ini dilaksanakan dalam momentum hari pangan sedunia dengan tema United Against Hunger atau bersatu melawan kelaparan.

"Kami yakin bahwa dunia akademisi dan industri memiliki konsen yang sama untuk mencari upaya mengatasi problem panganKami rangkul akademisi untuk obyekstif dan ilmiah menguraikan problem dan mencari solusi," ujarnya

Dana kurang lebih sebesar Rp 1,2 miliar dikucurkan Indofood untuk program Indofood Riset Nugraha pada periode ini"Sepuluh komoditas yang menjadi fokus penelitian yaitu gandum atau terigu, jagung, ubi jalar, pisang, singkong, kelapa sawit, garut, kentang, dan kedelai," pungkasnya(gal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Diminta Abaikan Instalasi Tanpa SLO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler