Indonesia Aman untuk Investasi

Senin, 08 April 2013 – 04:02 WIB
SURABAYA - Indonesia terus meyakinkan negara-negara asing, terutama di kawasan Asia Pasifik, bahwa negara ini aman untuk investasi. Keamanan, terutama terkait dengan terorisme, merupakan salah satu materi bahasan dalam agenda Senior Official"s Meeting II and Related Meeting Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) hari pertama di Surabaya, Minggu (7/4).
    
Direktur Kerja Sama Intra Kawasan Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Arto Suryodipuro menyatakan bahwa Indonesia terbuka terhadap segala investasi yang masuk. "Kami jelaskan kepada delegasi APEC bahwa Indonesia bukan sarang teroris. Kami pastikan, perdagangan dari atau keluar Indonesia tidak akan terganggu masalah keamanan," katanya.

Ketua Counter-Terrorism Task Force Meeting Harry Purwanto mengatakan, Indonesia akan terus meyakinkan bahwa negara ini dapat menanggulangi terorisme. Aksi-aksi teror dapat ditekan sehingga tidak menyebar ke areal yang luas dan menimbulkan citra jelek.

"Kedatangan delegasi APEC bisa untuk menunjukkan bahwa Indonesia aman. Indonesia tidak seburuk yang digambarkan," kata Harry yang juga menjabat deputi kerja sama internasional Badan Nasional  Penanggulangan Terorisme itu.
    
Dalam sesi pertemuan, beberapa negara memberikan pandangan mengenai upaya-upaya pengamanan. Misalnya Kanada yang memberikan pandangan tentang pentingnya container security. Disebutkan, hanya dua persen kontainer di dunia yang melalui proses screening.
 
Selain itu, AS memaparkan skenario-skenario ancaman yang membahayakan dan dapat mengganggu kelancaran ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. "Ada ratusan skenario yang mereka sampaikan," lanjut dia.

Tetapi, secara keseluruhan ada empat fokus dalam penanggulangan terorisme. "Antara lain, secure trade and supply chain, secure travel, secure finance, dan secure infrastructure," jelas dia.

Harry menerangkan, masing-masing saling melengkapi. Misalnya, secure travel, yakni membangun sistem agar tidak rentan terhadap dokumen palsu, dan secure finance, yakni meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kalangan perbankan. "Nah, intinya, bagaimana meningkatkan kemampuan tiap negara untuk melakukan proteksi dari akibat terorisme," katanya. (res/c1/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Ramli Apresiasi Pemberlakukan Sistem Tarif Impor

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler