jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kerja sama penerbangan antara Indonesia dengan Australia akan ditingatkan baik untuk pesawat penumpang maupun kargo.
Hal tersebut sudah dilaporkan Budi kepada Presiden Joko Widodo. Budi berencana dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia. Sejauh ini, kedua negara punya hubungan baik dan berimbang di bidang transportasi udara.
BACA JUGA: RI-Jepang Mendorong Peningkatan Kerja Sama Militer
“Jumlah penerbangan relatif seimbang karena penerbangan yang dilakukan Indonesia itu 81, Australia 92. Keduanya bersepakat untuk menambah. Jadi saling memberikan keuntungan,” ucap Budi usai rapat terbatas persiapan kunjungan kenegaraan Jokowi ke Australia, di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/3).
Bahkan, dalam laporan kepada presiden, Budi menyampaikan tidak ada hambatan bagi Australia untuk menambah penerbangan ke Tanah Air baik untuk pesawat penumpang maupun untuk kargo.
BACA JUGA: Operator Penerbangan Diminta Waspadai Cuaca Buruk
“Secara khusus kami sedang menginisiasi, mengumpulkan barang-barang di NTT terutama ikan, untuk diekspor ke Australia," jelas mantan dirut PT Angkasa Pura II ini.
Sejauh ini, tambah menteri yang pernah memimpin PT Pembangunan Jaya Ancol ini, Australia juga memberikan ruang bagi maskapai Indonesia masuk ke negaranya. Tidak seperti negara lain yang memberlakukan pembatasan.
BACA JUGA: Rock Melon Tercemar Bakteri Mematikan, Ini Langkah Barantan
“Macam India, kita tidak bisa masuk India. Tapi kalau ini bisa. Mau Batik, Lion, Sriwijaya bisa masuk Australia dan pasarnya masih bagus. Dari kota mana pun,” pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap Warga Canberra Membayar Makan Menteri Senilai Rp 20 Juta Lebih
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam