jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Jawa Timur Lia Istifhama menyampaikan kesannya terkait kepedulian Australia pada pendidikan dan politik Indonesia.
“Saya beberapa kali berjumpa dalam forum formal maupun informal dengan utusan Pemerintah Australia di antaranya Konjen Australia di Surabaya yang selalu aktif menghadiri berbagai acara. Keterlibatan mereka bukan hanya menghadiri, namun juga membuka kesempatan bersilaturahmi, saling menukar informasi dan tentunya mempererat persahabatan,” ujar Senator Lia Istifhama melalui keterangan resminya pada Sabtu (30/11),
BACA JUGA: Anggota DPD RI Ning Lia Bertemu Penjabat Gubernur Jatim untuk Serap Aspirasi untuk Kemajuan Daerah
Ning Lia sapaan akrabnya mengatakan beberapa waktu lalu dirinya sempat berada dalam satu forum dengan Sekretaris Satu (Bidang Politik) Kedutaan Besar Australia Tom Coghlan dan Konjen Australia Fiona Hoggart.
Saat ini, menurut Ning Lia, pasca perubahan komponen tugas pemerintah Australia, baik dalam struktur Konjen maupun Kedubes ternyata masih menjaga ritme positif.
BACA JUGA: Respons Anggota DPD Ning Lia Setelah Mendapat Kiriman Karangan Bunga Ucapan Selamat dari Prabowo
“Dengan Konjen baru, yaitu Mr. Anthony Clark (Wakil Konsulat Jenderal, red) dan Mrs. Kate Fletcher sebagai Bidang Politik Kedutaan Besar Australia, kami pernah berjumpa. Hal yang sangat menarik saat perjumpaan tersebut adalah konsistensi mereka pada pendidikan dan kepemimpinan generasi muda,” ujar Ning Lia yang juga Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa tersebut.
Ning Lia melihat hal ini merupakan spirit menjaga perdamaian global karena apa yang tertanam dalam benak generasi muda itu yang akan dituai dalam potret kehidupan ke depan.
Anggota Komite III DPD RI yang dikenal dengan spirit peran CANTIK (Cerdas, Inovatif, dan Kreatif) tersebut juga memuji kepedulian Australia dalam rangkaian kegiatan sosial.
Salah satunya melalui SIAP SIAGA, program Kemitraan Australia-Indonesia untuk manajemen risiko bencana.
“Kebetulan saya pernah satu forum dengan SIAP SIAGA dan BPBD Jatim saat itu,” imbuhnya.
Aktivis yang kini mengemban tugas sebagai anggota DPD RI tersebut menyampaikan rasa syukur karena interaksi yang pernah dibangunnya dengan utusan pemerintah Australia berkaitan dengan bidang Komite yang diembannya.
“Kebetulan beberapa interaksi yang saya ikuti dengan pihak Kedubes maupun Konjen berkaitan dengan pendidikan dan sosial, adalah tugas Komite III. Jadi, ini bentuk keberlanjutan yang mana ada banyak sekali kesempatan untuk saya jadikan DPD RI sebagai lahan kemaslahatan, terutama dalam menguatkan spirit kerjasama untuk kebaikan bersama,” tegasnya.
Dia menambahkan Kate Fletcher sampai kini berteman baik dengannya, menyampaikan pesan tentang keberlanjutan sister city.
“Mrs. Kate pernah menyinggung terkait kerjasama yang sudah lama terbangun antara Australia Barat dan Jawa Timur yaitu "sister state". Kerja sama ini terjalin mulai tahun 1990. Tentu ini tugas kita bersama agar terjaga hubungan positif ini melalui kolaborasi yang terus berkelanjutan antara pemerintah Australia dan Jawa Timur,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (Biro KTLN) bersama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) memimpin rapat Komite Koordinasi Program (Program Coordinating Committee, PCC) untuk Program Australia Awards in Indonesia (AAI) yang dilaksanakan di Gedung Utama Kemensetneg, Jakarta, pada Kamis (28/11).
Program tersebut tentunya menegaskan kedekatan hubungan bilateral negara Indonesia dan Australia.
Aroma persahabatan dua negara yang akan dipertemukan dalam laga sepakbola, tepatnya Babak Ketiga Kualifikas Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia dengan Australia pada 20 Maret 2025 tersebut, ternyata diakui banyak pihak, tak terkecuali senator cantik Jatim.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari