Indonesia Berpotensi Besar Memproduksi Lokal Suzuki Jimny Dibanding India

Selasa, 01 Oktober 2019 – 17:54 WIB
Suzuki Jimny terbaru meluncur di GIIAS 2019. Foto: Ridha/JPNN.com

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyatakan telah mendapatk sinyal positif dari prinsipal di Jepang, terkait produksi lokal Suzuki Jimny generasi keempat.

"Sebetulnya, kami sudah dapat sinyal-sinyal positif dari prinsipal. Kami tinggal menunggu kepastiannya saja," kata 4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra kepada wartawan, di sela media test drive Jimny terbaru, di sirkuit Pagedangan, Bumi Serpong Damai, Tangerang.

BACA JUGA: Suzuki Jimny Terbaru Sudah Terpesan 2.000-an Unit, Inden sampai 4 Tahun

"Beberapa presentasi dan meeting dengan mereka sudah ada indikasi menghitung volume dan lain sebagainya untuk bicara detail, investasi, dan lain sebagainya," lanjut dia.

Negara di ASEAN lain yang juga berpotensi memproduksi Jimny terbaru, kata Donny ialah India, Suzuki Maruti. Namun potensi Indonesia jauh lebih besar.

BACA JUGA: Test Drive Suzuki Jimny Terbaru di Habitat Aslinya, Gokil!

"Alasannya? Pertama pasar Indonesia itu besar, kemudian nama Jimny di Indonesia itu sudah melekat sejak lama artinya penggemarnya juga besar. Buktinyakan angka pemesanan tinggi, sudah mencapai 2.000an. Secara volume kami ada," tegas Donny.

Artinya, tambah Donny, Indonesia jauh lebih potensial dibandingkan India. "Apalagi Suzuki Jimny terbaru ini kan belum diluncurkan di India, kita malah lebih dahulu."

BACA JUGA: Kupas Tuntas Fungsionalitas Suzuki Jimny Terbaru

Untuk itu, ia mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan diri supaya bisa produksi Jimny di Indonesia dan sudah ada sinyal positif.

"Karena potensinya tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga ekspor baik ke negara-negara ASEAN maupun Eropa. Soalnya, Jepang aja juga mereka kewalahan karena inden yang panjang sampai 26 bulan. Produksi mereka kan cuma 5.000 per bulan" ungkap Donny.

Jika terwujud, Donny mengatakan produksi Jimny tidak bisa seketika itu dilakukan karena butuh waktu persiapan setidaknya hingga dua tahun. (mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler