Indonesia Bisa Kejar Vietnam Jadi Negara Pengadopsi Aset Digital

Sabtu, 23 April 2022 – 06:48 WIB
Digital Asset Academy mengemban misi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang ekonomi digital dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di era digital. Foto: dok DAC

jpnn.com, JAKARTA - Saat ini transformasi aset digital yang berkembang ke segala sektor perekonomian menyebabkan transfer aset dari industri lama atau sunset industry ke industri baru atau sunrise industry.

Di bidang finansial yang termasuk sunset industry adalah perbankan. Sunrise industry bidang keuangan era digital adalah cryptocurrency, DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non Fungible Token), Web 3.0, dan GameFi.

BACA JUGA: Digital Asset Academy Bantu Para Seniman Lewat Peluncuran Relictum NFT Indonesia

Semuanya merupakan hal baru yang penting dipahami masyarakat Indonesia agar bisa menyusul Vietnam sebagai negara pengadopsi aset digital terbesar di dunia 2021.

Digital Asset Academy (DAC) sebagai bagian dari Yayasan Cerdas Digital Adil Sejahtera mengemban misi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang ekonomi digital dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di era digital.

BACA JUGA: Anang Hermansyah Sebut Blockchain Bisa Jadi Solusi Masalah Industri Musik Indonesia

Visi DAC adalah mewujudkan Indonesia sebagai salah satu sentra aset digital terbesar dan utama di dunia.

Visi dan misi itulah yang mendorong program-program edukasi publik, baik melalui seminar online harian, rangkaian kegiatan nasional IDCEX (Indonesia Creative Economy Expo), serta menjadi tuan rumah konferensi teknologi kelas dunia BlockchainWorld.ID pada bulan Agustus 2022 di Bali.

BACA JUGA: Mengenal Dencity, Startup Blockchain untuk Periklanan

Pekerjaan besar untuk memajukan perekonomian digital khususnya aset digital di Indonesia memerlukan kombinasi solusi platform yang tepat dan sumber daya manusia terdidik sebagai pembina komunitas edukasi aset digital.

Pendiri Digital Asset Academy Dr. Sulistya Putra menyatakan platform Relictum Ecosystem Indonesia yang diakses lewat website Relictum.io akan meningkatkan ketahanan ekonomi nasional dan berkontribusi melindungi aset-aset nasional termasuk budaya bangsa.

"Relictum Ecosystem akan meningkatkan inklusi finansial karena setiap pemilik HP bisa menjadi pengelola Bank Crypto menggunakan satu aplikasi super Relictum Node untuk mengakses berbagai aplikasi terdesentralisasi DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non Fungible Token), dan GameFi," ujar Sulistya.

Dia mengatakan Relictum Ecosystem berbasis Blockchain 5.0 Relictum Pro merupakan infrastruktur terbaik untuk tren Web 3.0, yaitu protokol internet berbasis blockchain.

"Platform Relictum Ecosystem menyajikan solusi terpadu yang lebih mudah, aman, dan lengkap setara ribuan aplikasi terdesentralisasi lainnya yang terpisah-pisah," sambungnya.

Teknologi Relictum Ecosystem yang canggih dan bermanfaat bagi masyarakat perlu diajarkan oleh para pembina komunitas Digital Asset Academy yang disebut agen-agen perubahan (Agents of Change).

Digital Asset Academy memberikan sertifikat sebagai penghargaan bagi para Agents of Change yang telah mengikuti program edukasi aset digital lengkap dan memenuhi kualifikasi sebagai Konsultan Aset Digital dengan beberapa kategori keahlian dan prestasi dan seleksi ketat berstandar internasinal.

Saat ini DAC memiliki Kampus Regional Barat di Bandung, Kampus Regional Tengah di Surabaya, dan Kampus Regional Timur di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Layanan publik untuk informasi gratis aset digital dapat diakses di Facebook.com/digitalasset dan Telegram https://t.me/digitalassetacademy. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler