Dalam sepekan terakhir sejumlah negara-negara terus berlomba-lomba untuk pengembangan dan pengadaan vaksin, termasuk kesepakatan yang telah dibuat antara perusahaan farmasi Indonesia dan Tiongkok.

Sementara itu angka penularan di Vietnam telah mencapai lebih dari seribu orang, meski masih yang terendah di kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA: PT Bio Farma Dijaga Ketat Aparat Bersenjata

Berikut laporan dari sejumlah negara-negara dalam sepekan terakhir dengan data terakhir hingga Jumat siang (21/08). Indonesia membuat kesepakatan vaksin dengan Tiongkok

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi, Erick Tohir telah menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok dan sejumlah perusahaan farmasi di Tiongkok, Kamis kemarin (19/08).

BACA JUGA: Jatah Influencer Lebih Besar dari Dana Riset Vaksin COVID-19, Mulyanto Meradang

Dalam kunjungan tersebut Retno mengatakan perjanjian awal pembelian dan pasokan vaksin telah disepakati, dimana Sinovac akan menyediakan 40 juta dosis vaksin COVID-19 kepada Bio Farma, jika produksinya berhasil.

"Sinovac akan memberikan prioritas vaksin bulk vaccine setelah Maret 2021 hingga akhir 2021," ujarnya dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual.

BACA JUGA: Penting Diketahui, Gejala Pertama COVID-19 Adalah Demam Bukan Batuk-Batuk

Sebelumnya perusahaan Bio Farma yang bekerja sama dengan Sinovac telah melakukan uji klinis tahap ketiga di Bandung, yang dilakukan pada 1.620 relawan.

Selain itu pihak Indonesia juga sudah berbicara dengan perusahaan farmasi Tiongkok lainnya, yakni Sinopham dan CanSino, yang keduanya sudah memasuki tahap akhir dari pengembangan vaksin. Photo: India mengalami angka penularan virus corona yang paling tinggi di kawasan Asia saat ini. (AP)

  Jutaan orang di India kemungkinan tertular corona

Hampir 30 persen orang di New Delhi kemungkinan besar terjangkit virus corona, menurut survei serologis terhadap 15.000 penduduk yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Angka penelitian menunjukkan angka penularan jauh lebih tinggi daripada yang diakui secara resmi.

Survei serologis menguji sampel populasi untuk mengetahui keberadaan antibodi, dilakukan pada minggu pertama Agustus, seperti dijelaskan Menteri Kesehatan di New Delhi, Satyendra Jain.

"Kami menemukan bahwa 29,1 persen penduduk Delhi memiliki antibodi, yang berarti mereka telah tertular dan sudah sembuh," kata Jain.

New Delhi memiliki populasi 20 juta dan telah mencatat total 140.767 kasus COVID-19, dari total 2,84 juta yang tertular di India.

India melaporkan rekor angka penularan harian tertinggi, yakni sebanyak 69.652, hari Kamis kemarin (19/08), menurut data Kementerian Kesehatan India, dengan angka kematian yang naik 977.

India menjadi negara dengan penularan terparah di Asia dan ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Brasil. Photo: Vietnam pernah mendapat pujian karena keberhasilannya dalam menangani pandemi virus corona, meski sekarang penularannya tembus ke angka 1.000 orang. (AP: Hau Dinh)

  Penularan corona di Vietnam tembus seribu orang

Angka penularan virus corona di Vietnam yang tercata sejak bulan Januari kini telah melewati 1.000 orang, setelah 14 kasus baru dilaporkan pekan ini.

Lebih dari setengah dari total kasus yang dikonfirmasi terkait dengan wabah baru yang dimulai akhir Juli lalu di kota pesisir pusat Da Nang, menurut Kementerian Kesehatan Vietnam.

Jumlah warga yang tertular hingga hari Jumat tercatat sebanyak 1.007 penularan dengan 25 kematian, yang masih termasuk terendah di kawasan Asia Tenggara. Photo: Vaksin yang dikembangkan oleh Rusia mendapat kritikan dari negara-negara barat yang meragukan keamanannya. (Foreign Correspondent: Arthur Bondar)

  Rusia lakukan uji coba vaksin

Pengujian massal vaksin COVID-19 Rusia akan dilakukan kepada lebih dari 40.000 orang dengan diawasi badan penelitian internasional mulai pekan depan.

Vaksin ini disebut Sputnik V, nama satelit yang pertama kali diluncurkan oleh Uni Soviet saat itu.

Pihak otoritas dan ilmuwan di Rusia telah mengatakan vaksin tersebut aman dan efektif setelah dua bulan uji coba yang dilakukan pada warga dalam skala kecil, meski hasilnya belum dipublikasikan.

Para pakar dari negara-negara barat telah meragukan vaksin dari Rusia dengan mengatakan agar tidak digunakan sampai pengujiannya disetujui secara internasional, terbukti berhasil, dan langkah-langkan peraturan telah diambil.

Rusia mengatakan telah menerima permintaan hingga satu miliar dosis vaksin dari seluruh dunia, sementara kapasitas mereka adalah memproduksi 500 juta dosis per tahun melalui kemitraan manufaktur.

Sputnik V telah menerima persetujuan dari regulator dalam negeri, sehingga Presiden Vladimir Putin dan pejabat lainnya yakin Rusia sebagai negara pertama yang memiliki lisensi vaksin COVID-19.

Diproduksi oleh Erwin Renaldi

ABC/Wires

BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Australia Janji Salurkan Vaksin COVID ke Negara Tetangga, Indonesia Kebagian?

Berita Terkait