jpnn.com, CIKARANG - Untuk menjadi bangsa yang maju dan makmur, Indonesia butuh 5 juta entrepreneur atau sekitar 2% dari seluruh penduduknya. Saat ini jumlah penduduk Indonesia 250 juta, dengan adanya 5 juta pengusaha, diyakini pertumbuhan ekonomi akan melesat jauh.
"Kalau mau maju, butuh 5 juta pengusaha. Untuk menghasilkan pengusaha, perguruan tinggi harus ikut membantu pemerintah menghasilkan lulusan yang berjiwa entrepreneur," ungkap Wakil Rektor bidang Akademik President University (PU) Ir Dwi Larso MSIE PhD di sela-sela wisuda ke-13 PU, di Kampus PU Cikarang, Sabtu (21/7).
BACA JUGA: KPAI: Usut Kasus Kekerasan Terhadap Siswi di Mojokerto
PU, lanjutnya, ikut berkontribusi dalam mencetak pengusaha-pengusaha baru. Caranya dengan memfasilitasi mahasiswa agar berani mencetuskan ide-ide kreativitasnya, serta mengeksekusinya melalui inkubator bisnis yang sudah disiapkan universitas.
"Dengan cara ini, setelah lulus mahasiswa bisa langsung menciptakan lapangan kerja dari generasi Y dan Z," ucapnya.
BACA JUGA: Integritas Pesan Khusus Kemenko PMK ke 395 Kader Surau
Rektor PU Dr Jony Oktavian Haryanto mengklaim, 90 persen lulusannya mendapat pekerjaan kurang dari enam bulan pascawisuda. Bahkan banyak yang masih kuliah sudah dipekerjakan perusahaan atau menjadi startup.
"Hari ini kami mewisuda 979 mahasiswa S1 dan S2. Mereka ini terbagi atas yang sudah siap bekerja, menjadi startup, dan ingin lanjut sekolah," ucapnya.
BACA JUGA: Disepakati Bentuk Kurikulum Antiterorisme
Banyaknya lulusan PU yang langsung bekerja maupun menjadi pengusaha, membuat mahasiswa asing tertarik. Tercatat ada 350-an mahasiswa asing dari 14 negara yang kuliah di PU yaitu Tiongkok, Korea Selatan, Korea Utara, Vietnam, Yaman, Afghanistan, USA, Timor Leste, Mongolia, Papua New Guinea.
"Kami adalah PTS (perguruan tinggi swasta) terbanyak menerima mahasiswa asing. Mereka tertarik mempelajari bidang entrepreneurship karena di sini mahasiswa langsung bersentuhan dengan dunia industri," terang Jony. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengangkatan Guru GTT, Kemenag Tunggu Juknis
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad