JAKARTA - Peneliti Teknologi Media Digital Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr.Ir.Agung Harsoyo,MSc., MEng mengatakan Indonesia membutuhkan lembaga auditor khusus Teknologi Informasi (TI) untuk mengantisipasi banyaknya kasus terkait dengan TI. Pasalnya, auditor yang ada saat ini banyak yang tidak mengerti melakukan pemeriksaan pembukuan keuangan masalah TI.
Agung mengatakan pengadaan sistem IT dengan barang sangat berbeda. Makanya auditor membutuhkan kepakaran di bidang IT. "Proses pengadaan sistem IT itu tidak sama denga pengadaan barang, karena kalau barang itu berwujud fisik yang bisa dengan mudah dinilai rupiahnya," kata Agung dalam seminar nasional bertajuk "Memperjelas Silang Pendapat Terhadap Penanganan Hukum Pada Kasus-Kasus yang Menyangkut Teknologi Informasi" yang digelar di Auditorium Fakultas Teknologi Industri Kampus A Universitas Trisakti (Usakti), Jakarta, Rabu (27/6).
Dekan Fakultas Teknologi Industri (Usakti), Prof. Dr. Ir Indra Surjati, MT banyak masalah belakangan ini yang terkait dengan teknologi informasi yang berujung pada masalah hukum. "Banyak yang tidak paham dan mengerti kenapa masalah seperti itu bisa terjadi, apakah karena masalah peraturan, atau karena pengadaannya," katanya.
Indra mencontohkan seperti yang terjadi pada kasus hukum penerapan TI pada Sisminbakum di Kementrian Hukum dan Ham dan Dirut PLN. "Padahal dengan adanya TI, bisa memperudah dan mempercepat semua akses, sekarang kondisinya justru banyak masalah," ungkapnya.
Karenanya, Wakil Dekan I Ahmad Zuhdi mengatakan perlunya ada regulasi yang menjamin pelaku-pelaku bisnis teknologi informasi itu mendapatakan suasana yang nyaman dan aman didalam melaksanakan kegiatannya. "Ada jaminan hukum maupun regulasinya. Banyaknya kasus-kasus TI yang berujung pada pengadilan mengindikasikan adanya susana yang sedikit mengancam bagi mereka untuk melakukan aktivitas secara leluasa," kata Ahmad yang juga sebagai ketua pelaksana seminar. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpidana Penggelap Izin Mal Manado Masih Diburu
Redaktur : Tim Redaksi