Indonesia Butuh Pemimpin Muda

Rabu, 10 Oktober 2012 – 06:12 WIB
BANDUNG - Kepemimpinan Indonesia membutuhkan tokoh profesional yang bisa digagas dari kalangan muda. Pemimpin profesional muda tersebut diharapkan bersedia bekerja keras untuk bangsa dan negara menghadapi Indonesia emas pada 2025.

"Kalangan muda harus bergerak lebih cepat untuk kemajuan Indonesia," kata Ketua DPP PAN Arya Bima di sela-sela diskusi Forum Garuda Muda di Trans Luxury Hotel, Bandung, kemarin.

Saat disinggung soal kepemimpinan muda pada 2014, Bima mengaku tidak tertutup kemungkinan mereka berpeluang duduk di jabatan strategis. Mereka bisa memulai pengalaman dari level kepala daerah.

Menurut dia, paling tidak pada 2024 kaum muda bisa memegang kendali di Indonesia. Untuk mencapai semua itu, kalangan muda harus bergerak lebih agresif. Tentu saja, perlu dukungan semua elemen masyarakat. Perubahan politik nasional akan lebih baik bila kelas menengah bangkit menjadi penggerak perubahan.

Wagub Jabar Dede Yusuf menambahkan, kaum muda harus siap atas berbagai perubahan politik. Termasuk saat diberi kepercayaan menjadi kepala daerah. "Semua ada prosesnya. Kemunculan kaum muda tak lepas dari kerja kerasnya dalam menggali pengalaman," tandas Dede.

Pengusaha muda Anindya Bakrie juga optimistis terhadap kondisi Indonesia lebih baik, khususnya di kalangan dunia usaha. Hal itu sejalan dengan potensi ekonomi yang diperkirakan jauh lebih baik pada beberapa tahun ke depan. Apalagi, sejumlah ekonom memprediksi bahwa RI akan menjadi penyokong ekonomi dunia. "Menjadi tanggung jawab bersama untuk membesarkan Indonesia," ujarnya.

Bagi tokoh muda yang berkarir di militer, Agus Harimurti Yudhoyono, kebangkitan kalangan muda tidak serta merta diraih begitu saja. Semua harus melalui proses panjang dengan kerja keras dan profesionalisme individual. "Di negara demokrasi, tidak ada istilah dinasti politik. Semua individu memiliki kesempatan berkompetisi dengan kemampuan masing-masing," kata Agus.

Namun, tumbuhnya generasi muda di kancah politik nasional dengan background pengusaha mestinya tidak menanggalkan kewajibannya sebagai pengusaha. Menurut Ketua Hipmi Raja Sapta Oktohari, pengusaha muda tetap harus fokus mengembangkan ekonomi nasional lewat usahanya.

Indonesia, lanjut dia, selain membutuhkan pemimpin politik, juga membutuhkan pelaku ekonomi yang bisa berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

"Politikus sudah banyak. Tidak ada salahnya generasi muda memajukan Indonesia melalui pengembangan wirausaha. Nanti kalau sudah mapan, tidak masalah terjun ke politik," imbuh dia.(bud/jpnn/c2/agm)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Pansus Sepakat Masa Jabatan Kades 8 Tahun

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler