Indonesia dan Korsel Makin Akrab Melalui Perjanjian IK-CEPA, Ini Keuntungannya

Kamis, 29 September 2022 – 06:15 WIB
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini. Foto: dok FPCI

jpnn.com, JAKARTA - Hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan makin erat setelah diratifikasinya perjanjian Indonesia Korea Comprehensive  Economic Partnership Agreement (IK CEPA) dan disetujui rancangannya oleh DPR RI.

Menurut Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini, perjanjian IK CEPA menjadi kesempatan Indonesia untuk mengembangkan sektor perekonomian.

BACA JUGA: FPCI dan Global Citizen Berkolaborasi Cari Solusi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Dia mengatakan ada sejumlah keuntungan yang didapat Indonesia setelah diratifikasinya perjanjian tersebut.

Pertama, Republik Korea Selatan menjadi menjadi tempat baru bagi produk ekspor Indonesia seperti perangkat otomotif dan dan barang-barang electronic.

BACA JUGA: Ini Sederet Kerja Sama Indonesia dan Korea Selatan selama 50 Tahun Hubungan Bilateral

“Indonesia saat ini adalah pemain baru untuk produk di dunia otomotif dan elektronik,” ujar Ayu Marthini dalam workshop kedua Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation.

Workshop yang dihadiri 15 jurnalis perwakilan media massa nasional itu mengangkat tema ‘The Next Chapter of Indonesia-Korea Economic Cooperation: Tracking the Progress of IK-CEPA’.

BACA JUGA: Hubungan Bilateral Terjalin Hampir 50 Tahun, Ini Arti Penting Indonesia Bagi Korsel

Selain itu, kata Marthini, IK-CEPA juga menjadi kesempatan untuk mengembangkan investasi masuk ke Indonesia.

Perjanjian itu bisa memperluas akses pasar untuk produk Indonesia dan Korea, termasuk di wilayah Asia Timur dan negara lain yang masuk dalam FTA Partners Korsel.

“IK CEPA juga meningkatkan persaingan produk Indonesia di luar negeri,” perempuan asal Bali tersebut.

Di sisi lain, IK-CEPA juga mendorong penguatan industry dalam negeri untuk terus berkembang.

Dalam hal ini, sambung Marthini, IK-CEPA juga menyiapkan kejelasan dan kepastian dalam aturan serta prosedur untuk pelaku usaha dalam distribusi produk.

“Melalui IK-CEPA juga mendorong pengembangan SDM dan transfer teknologi di Indonesia,” tambah Marthini.

Alumni Jurusan Hubungan Internasional Fisipol Universitas Gajah Mada Yogyakarta tersebut mengatakan sebelumnya  Indonesia- Korea Selatan telah bekerja sama di bidang industri budaya dan ekonomi kreatif.

Di antaranya industri game dan animasi untuk bertukar pengalaman dan informasi termasuk kegiatan ekonomi kreatif yang inovatif dalam kerja sama entrepreneurship.

Selain itu, bertukar informasi tentang kebudayaan, apalagi generasi muda Indonesia muda saat ini sangat menggandrungi budaya K-Pop dari Korea Selatan. 

Pada kesempatan yang sama, Dr.Kim Kyounghwa, peneliti senior di Center for Trade Studies and Cooperation Korea Internasional Trade Association (KITA) mengatakan Korsel adalah negara di peringkat keenam yang mengekspor produk dari negara tersebut ke Indonesia.

"Di urutan pertama eksportir terbesar ke Indonesia adalah China, Singapura, Jepang, USA, Malaysia dan peringkat keenam Korea Selatan. Kami berharap juga bisa ekspor lebih banyak lagi ke Indonesia," ujar Kim.

Menurut Kim, Korea paling banyak mengekspor bahan produk plastik, baja dan sparepart otomotif ke Indonesia. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler