Indonesia Desak Penghapusan Total Senjata Nuklir

Selasa, 28 Maret 2017 – 19:18 WIB
PBB. Foto: AFP

jpnn.com, NEW YORK - Indonesia mendesak negara-negara pemilik senjata nuklir agar segera memulai proses pelucutan senjata mereka. Imbauan ini mengingat besarnya dampak senjata nuklir terhadap kemanusiaan.

Demikian disampaikan Wakil Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York Duta Besar Dian Triansyah Djani dalam konferensi perundingan traktat pelarangan senjata nuklir di Markas Besar PBB, New York, Senin (27/3).

“Situasi keamanan dunia saat ini sudah sangat mengkhawatirkan karena ancaman senjata nuklir. Untuk itu, satu-satunya cara untuk melawan ancaman dan penggunaan senjata nuklir adalah penghapusan total seluruh senjata nuklir di dunia” tegas Dubes Dian Triansyah Djani dilansir dari keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima JPNN, Selasa (28/3).

Selama ini negara-negara pemilik senjata nuklir menjadikan alasan keamanan sebagai upaya melegitimasi keberadaan senjata nuklirnya.

BACA JUGA: Ini Hasil Pertemuan Jokowi dengan Presiden Sri Lanka

Sebaliknya, Dubes Djani memandang bahwa justru keberadaan senjata nuklir tersebut semakin mengancam keamanan global.

Untuk itu, Indonesia sangat mendukung dan berpartisipasi aktif dalam perundingan pelarangan senjata nuklir.

Konferensi perundingan traktat perlarangan senjata nuklir dilaksanakan di New York sejak 27 Maret 2017 hingga 31 Maret 2017. Konferensi dihadiri oleh wakil tinggi sekjen PBB untuk perlucutan senjata, presiden Majeis Umum PBB dan negara-negara anggota PBB.

BACA JUGA: Trump Tanggapi Santai Ancaman Kim Jong Un

Pertemuan tersebut merupakan implementasi dari resolusi Majelis Umum PBB yang disahkan pada bulan Oktober 2017.

“Indonesia memandang bahwa Traktat pelarangan senjata nuklir tersebut nantinya harus kuat dan tegas sehingga tidak lagi memberikan celah yang melegitimasi keberadaan senjata nuklir di dunia” jelas Dubes Djani seraya menambahkan pentingnya memastikan implementasi dari prinsip-prinsip dalam Traktat tersebut.

Dubes Djani juga menekankan bahwa negara-negara pemilik senjata nuklir tidak perlu khawatir bahwa Traktat pelarangan senjata nuklir yang sedang dinegosiasikan tersebut akan memperlemah Non-Proliferation Treaty (NPT). Sebaliknya, Traktat baru tersebut justru akan memperkuat dan melengkapi NPT.

Konferensi perundingan Traktat pelarangan senjata nuklir tersebut merupakan putaran pertama dari dua putaran negosiasi yang telah direncanakan. Putaran negosiasi selanjutnya akan diselenggarakan di New York, pada tanggal 15 Juni–7 Juli 2017. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler