“Sebanyak 675.798 orang mengungsi, 33.847 rumah rusak berat dan ringan. Sekitar 85 persen bencana ini adalah bencana hidrometeorologi berupa banjir, longsor, kekeringan dan putting beliung,” kata Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Puro Nugroho dalam konferensi pers evalusasi bencana akhir tahun 2012 di Jakarta, Kamis (20/12).
Dia memaparkan bahwa sebenarnya jumlah bencana yang terjadi diprediksi mencapai 1200 kejadian jika semua data dari kementrian dan lembaga, BPBD, TNI, Polri, Pemda dapat dikumpulkan dan diverifikasi.
Dari evalusasi BNPB, sepanjang tahun ini tidak ada bencana yang besar. Penurunan jumlah bencana ini cukup dipengaruhi oleh factor alam berupa cuaca, iklim, dan geologi. Kendati demikian, tercatat jumlah bencana hidrometeorologi mengalami peningkatan dibanding rata-rata bencana serupa sepanjang 2002-2011.
“Kejadian bencana terbanyak di antaranya putting beliung 259 kejadian, banjir 193 kejadian dan tanah longsor 138 kejadian. Berdasar waktu kejadian, Januari adalah puncaknya, menurun di Februari dan kembali meningkat di Maret-April,” jelasnya.
Sedangkan dari jumlah korban jiwa meninggal terbanyak akibat bencana kecelakaan transportasi laut, berupa kapal tenggelam yang membawa imigran gelap, jumlahnya ada 165 orang.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Minta Fasilitas Internet Sekelas AS di Pulau Terpencil
Redaktur : Tim Redaksi