Indonesia Diperkirakan Jadi Pintu Gerbang Pasar Data Center se-Asia Tenggara

Selasa, 03 November 2020 – 22:52 WIB
Ilustrasi. Foto: Dokumen Data Center JAK2

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan kebutuhan data center berskala besar dalam beberapa tahun ke depan.

Menjelang Revolusi Industri 4.0, seperti Komputasi Cloud, Big Data, dan Internet of Things (IoT), semuanya akan membutuhkan pemrosesan data yang besar.

BACA JUGA: GTN Data Center Telah Memenuhi Standar Kelas Dunia, Ini Buktinya

Oleh karena itu, fasilitas Data Center yang andal, scalable, dan dengan sistem keamanan yang tinggi sangat diperlukan.

Seperti data center tier III yang biasanya dibutuhkan oleh perusahaan besar, memiliki banyak jalur untuk daya listrik, pendinginan, serta sistem untuk memastikan agar tetap online lebih lama.

BACA JUGA: Dua Dokter Berkelahi di Klinik, Gara-gara Masalah Sepele, Ya Ampun

Hasilnya, diharapkan mencapai uptime 99,982 persen.

Salah satu contoh data center Tier III yang akan segera dibuka di tanah Indonesia, adalah SpaceDC, sebuah partner data center visioner yang berkantor pusat di Singapura terkenal dengan data center-nya.

BACA JUGA: Mbak Rina Widya dan Dua Rekannya Tak Berkutik Saat Digerebek di Kamar

Dalam rilis yang diterima JPNN.com hari ini, Selasa (3/11), menyebutkan SpaceDC memiliki pengalaman lebih dari 60 tahun dalam merancang, membangun, dan mengoperasikan fasilitas-fasilitas data center di seluruh dunia.

Di antara pencapaiannya baru-baru ini adalah dengan membawa revolusi data center generasi berikutnya ke Indonesia melalui data center JAK2.

JAK2 yang berlokasi di Kalideres, Jakarta Barat, adalah sebuah fasilitas tier III dengan 1.45MW, baru saja di akreditasi oleh Uptime, akan melakukan peluncurannya secara virtual pada 4 November mendatang.

Data center ini memiliki sebuah desain dan infrastruktur yang inovatif di mana memungkinkan mendapatkan power usage effectiveness (PUE) yang luar biasa.

Fasilitas ini memiliki PUE 1,3, di mana hal ini dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu, mengurangi beban lingkungan dan memastikan 99,982 persen waktu aktif untuk penggunanya dengan gangguan yang minimum.

JAK2 adalah salah satu dari sedikit data center yang ada, yang memasang unit Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk menurunkan emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit listriknya.

Data center ini memiliki desain yang ramah lingkungan dan sepenuhnya sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global, khususnya yang diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.15 / MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 4 / 2019.

Fasilitas ini menggabungkan keahlian global yang dimiliki SpaceDC dengan ahli-ahli dari dalam negeri, sehingga dapat membawa revolusi data center generasi berikutnya ke pasar Indonesia.

Desain ini merupakan bagian dari keinginan perusahaan untuk menyediakan tempat kerja yang lebih aman bagi karyawannya, dan memiliki dunia yang lebih bersih bagi Indonesia.

BACA JUGA: Pernyataan Tegas Letjen Dodik Soal Dua Anggota TNI yang Dikeroyok Pengendara Moge

Hal ini bertujuan untuk menetapkan tolok ukur industri bagi bisnis dan keberlanjutan lingkungan hidup.(dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler