jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengatakan Indonesia mendukung penuh pencalonan Republik Demokratik Timor Leste sebagai Anggota Asosiasi Negara-negara se-Asia Tenggara (ASEAN).
Hal itu diungkapkan Nurhayati usai mendampingi Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dan Pimpinan DPR RI lainnya menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Francisco Guterres Lu Olo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (29/6/2018).
BACA JUGA: Komisi X DPR Apresiasi Pemprov NTB Kembangkan Wisata Halal
"Indonesia selalu mendukung pencalonan Timor Leste ke ASEAN, sementara di tingkat legislatif kami juga berharap Parlemen Timor Leste bisa aktif di forum-forum antarparlemen seperti AIPA dan IPU,” papar Nurhayati yang juga menjabat sebagai Presiden International Humanitarian Law (IHL) itu.
Politikus Partai Demokrat ini lebih lanjut menuturkan, Indonesia akan selalu membuka diri terhadap Timor Leste, dengan adanya komitmen bersama untuk saling mendukung di tingkat eksekutif maupun legislatif. Termasuk hubungan kedua parlemen yang diharapkan semakin baik,
BACA JUGA: Fahri: 3 Tahapan Jadikan Polri Ujung Tombak Penegakan Hukum
Sebagai bentuk dukungan Indonesia, lanjutnya, parlemen Indonesia turut mengundang parlemen Timor Leste agar hadir dalam Forum Parlemen Dunia ke-2 yang akan diselenggarakan di Bali pada 12-13 September mendatang. Forum tersebut merupakan inisiasi DPR RI demi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Presiden Guterres dalam kunjungannya menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Sebagai negara tetangga, ia juga menyatakan keinginannya untuk senantiasa bergandengan tangan dengan Indonesia. Bahkan dirinya menginginkan Parlemen Timor Leste bisa belajar serta bertukar pandangan dengan Parlemen Indonesia.
BACA JUGA: Respons Ketua DPR Soal Larangan Mantan Narapidana jadi Caleg
Di pelbagai bidang kerja sama yang masih tertunda, Presiden Guterres optimis pemerintah Indonesia dan Timor Leste akan berjalan bersama serta mencari solusi yang tepat. Menurutnya, sebagai negara yang bertetangga, kedua negara tentu memahami apa yang menjadi kebutuhan bersama.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah: MK Anggap UUD 1945 Masih Executive Heavy
Redaktur : Tim Redaksi