jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 akan kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 22-26 Februari, mendatang.
Kali ini, IFW mengangkat tema Sagara dari Timur dengan menonjolkan budaya Gorontalo mulai dari fesyen hingga pariwisatanya.
BACA JUGA: Indonesia Fashion Week 2023 Pilih 6 dari 100 Model untuk Posisi Ini, Persaingan Ketat
Ketua umum APPMI sekaligus Presiden IFW, Poppy Dharson mengungkapkan pengangkatan budaya Gorontalo ini sebagai bentuk dukungan industri fesyen terhadap budaya Indonesia.
Poppy berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo telah memberi kesempatan untuk berkolaborasi dengan IFW.
BACA JUGA: Michelle Hadip Tampilkan Koleksi Ready to Wear di New York Indonesia Fashion Week
"Kami berkesempatan membantu pemerintah Gorontalo mengembangkan potensi sulam 'Karawo' ke pasar nasional dan internasional," kata Poppy Dharsono saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Dalam perhelatan fesyen kali ini, Poppy melibatkan banyak generasi Z atau Gen Z, mulai dari model, desainer hingga tim produksi.
BACA JUGA: Lia Afif Hadirkan Batik Bernuansa Kayu Ulin di Indonesia Fashion Week 2022
Beberapa di antaranya bahkan masih berusia 20 tahun-an.
Poppy berharap dengan keterlibatan gen Z, IFW 2023 mampu menjadi representatif pasar Indonesia.
"Keterlibatan Gen Z mencapai 30 persen. Sisanya milenial dan baby boomers," tuturnya.
Poppy juga ingin membuktikan IFW dapat menjadi rumah bagi desainer muda Indonesia.
Pihaknya memberi ruang anak muda untuk mengeksplorasi karya seapik mungkin.
"Kami fasilitasi mereka untuk berkembang. Tentu kualitasnya sesuai dengan level IFW," imbuhnya. (mcr31/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalimantan Jadi Ikon Indonesia Fashion Week 2019
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah