Indonesia Fokus Gas Lokal

Rabu, 10 Oktober 2012 – 04:02 WIB
NUSA DUA - Pemerintah mengajak para investor dari luar dan dalam negeri untuk menanamkan investasi sektor migas di dalam negeri. Sebab, Indonesia akan mengurangi porsi ekspor gas guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Kalau negara-negara luar butuh gas harus menanamkan investasinya di Indonesia. Mereka harus ikut ngebor gas di sini, sehingga dapat gas dan sebagian gas ini bisa dibawa ke negaranya," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik kepada wartawan usai pembukaan Gas Information Exchange in Western Pacific Area (Gasex) 2012, di Bali Convention Center (BCC) Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).    

Dia menyatakan, energi gas merupakan salah satu kebutuhan bagi masyarakat dan industri yang meningkat tinggi. Dulu karena BBM masih banyak, 60 persen produksi gas dalam negeri diekspor ke Jepang, Korea, dan India. Sedangkan sisanya untuk kebutuhan dalam negeri.

"Tetapi sekarang ini tidak boleh lagi banyak-banyak ekspor gas dan harus ditahan untuk kepentingan dalam negeri. Kalau produksinya tidak ditambah artinya yang diekspor harus dikurangi karena Indonesia juga saat ini butuh gas," ungkap Jero.

Selain itu, lanjut mantan Menteri Parawisata itu, Indonesia juga tengah dalam upaya mengurangi ketergantungan pada BBM lantaran jumlahnya yang semakin langka dan harganya yang mahal. "Bahan bakar mobil rencananya dipindahkan dari minyak ke gas karena stok di bawah tanah masih banyak," ujarnya.

Atas dasar hal tersebut, Indonesia akan fokus memenuhi kebutuhan gas lokal. "Kepentingan gas untuk Indonesia harus nomor satu. Ini yang harus saya jaga sebagai Menteri ESDM," tegasnya.

Menurut Jero, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus, yaitu 6,5 persen. Pertumbuhan sebesar itu sekarang jarang ada di dunia, biasanya 6, 5 atau 4 persen. Bahkan ada juga yang satu hingga 0, 5 persen. Ini membawa kebutuhan konsekwensi logis dengan kebutuhan energi. "Perkembangan ekonomi tersebut karena rakyat tumbuh, kebutuhan listik semakin tinggi dan industri butuh gas," ucapnya.  

Ketua Indonesia Gas Association (IGA) Hendi Pri Santoso menyatakan, forum internasional ini (Gasex) diikuti 15 negara dengan peserta 500 orang dari berbagai negara yang terkait dengan industri gas. "Kita sangat berbangga karena Indonesia menjadi tuan rumah dalam pertemuan Gasex Asia Pasifik," katanya.

Hendi menambahkan, Gasex tersebut adalah sebuah organisasi yang menaungi forum komunikasi antara stakeholder industri gas di seluruh Indonesia meliputi produsen, para transporter, pemilik infrastruktur sampai konsumennya di hilir. "Target dalam pertemuan ini agar stakeholder di Asia Pasifik memahami peran masing-masing negara yang sangat berbeda," ucapnya. 

Pertemuan ini, lanjut Hendi, selain dihadiri wakil-wakil asosiasi gas di 15 negara, perusahan-perusahan minyak dan gas serta Menteri Energi Brunai Darussalam. "Ajang ini diharapkan dapat menyamakan perspektif, mendengar dinamika baik itu supply demand dan teknologi maupun inovasi-inovasi yang dapat memajukan gas industri alam di regional Asia Pasifik," tandasnya. (gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Daging Sapi Melonjak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler