Indonesia Impor Susu Besar-Besaran termasuk dari Malaysia, Peternak Protes

Kamis, 21 November 2024 – 04:09 WIB
Ilustrasi, peternak sapi perah Indonesia. Foto: dok FFI

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia kebanjiran susu impor. Selain dari Australia dan Selandia Baru, Indonesia juga mengimpor susu dari banyak negara, salah satunya dari Malaysia.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan selama Januari-Oktober 2024 volume impor susu mencapai 257,3 ribu ton. Jumlah ini naik 7,07% dibandingkan periode yang sama pada 2023.

BACA JUGA: Peternak Sapi Perah Buang Susu, Komisi IV DPR Singgung Impor

"Terlihat secara bulanan Oktober 2024 dibandingkan September 2024 ini bulanan naik, secara tahunan naik," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, (15/11).

Berikut ini merupakan volume dan nilai impor susu ke Indonesia dari berbagai negara periode Januari-Oktober 2024.

BACA JUGA: JAMAN: Susu Impor di Program Makan Bergizi Gratis Jadi Ancaman Bagi Peternak Lokal

Selandia Baru : 126,84 ribu ton (US$ 385 juta)
Amerika Serikat: 45,181 ribu ton (US$ 129 juta)
Australia : 38,191 ribu ton (US$ 107 juta)
Belgia : 15,237 ribu ton (US$ 43 juta)
Malaysia : 14,574 ribu ton (US$ 17 juta)
Lainnya : 17,272 ribu ton (US$ 47 juta)

Total: 257,3 ribu ton (US$ 732 juta)

BACA JUGA: Sinergi PNM dan ANTAM Dorong Peternak Sapi Lokal Tingkatkan Kualitas dan Suplai Susu

Peternak dan pengepul susu Bayu Aji merespons angka impor besar-besaran ini dengan menyatakan bahwa cara yang tepat adalah pemberlakuan rasio impor dengan bukti serap dari peternak lokal.

"Jika industri pengolahan mengimpor 6 ton susu, maka wajib serap 4 ton susu peternak lokal dahulu, dengan juga menunjukan bukti serap, berlaku kelipatan. Jadi jika industri mengimpor 120 ton maka wajib serap 80 ton dari peternak lokal. Hal Ini akan membuat serapan susu lokal terus tumbuh," jelas bayu.

Bayu menambahkan bahwa kebijakan seperti ini pernah dilakukan Indonesia di era 1985-1998 Dengan didasari inpres No 2 tahun 1985. Sebagai win-win solution supaya peternakan rakyat terus tumbuh mengikuti Impor.

"Jadi Indonesia harus berdikari masalah produksi susu, masa iya bergantung kepada Malaysia yang pada 2010 impor dari Indonesia. Harusnya sebagai bangsa yang besar, Indonesia berdikari kalau hanya masalah susu. Masyarakat kita peternak sapi di desa sangat mampu memproduksi susu dengan kuantitas dan kualitas tinggi di atas SNI," pungkas Bayu. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler