Indonesia jadi Presidensi G20, PB HMI: Harus Berdampak Terhadap Ekonomi Masyarakat

Senin, 01 November 2021 – 19:37 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Raihan Ariatama. Foto: PB HMI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Raihan Ariatama menyambut dengan penuh optimisme atas terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20, yang melanjutkan kepemimpinan Italia.

“PB HMI menyambut dengan harapan besar atas capaian Indonesia menjadi Presidensi G20. Amanah ini bentuk pengakuan dunia terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia. Tetapi, kami memberi catatan bahwa agenda ini jangan sekadar menjadi kegiatan simbolik, melainkan memiliki dampak yang nyata terhadap perekonomian Indonesia yang saat ini masih berupaya pulih akibat terpaan pandemi Covid-19,” ucap Raihan, Senin (01/11).

BACA JUGA: Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Presidensi Indonesia di G20

Indonesia telah sah menerima estafet kepemimpinan G20 dari Italia, yang secara simbolis dilakukan dengan penyerahan palu dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi kepada Presiden Indonesia Joko Widodo pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Minggu (31/11).

Di Indonesia, KTT G20 rencananya akan berlangsung di Bali pada 30-31 Oktober 2022.

BACA JUGA: Mantan Pacar Mendadak Datang ke Rumah Mbak S, Langsung Memeloroti Celana Dalam

“Presidensi G20 adalah kehormatan sekaligus momentum yang tepat bagi Indonesia untuk meningkatkan pembangunan ekonomi negara. Karena forum yang melibatkan negara-negara maju dan berkembang ini merupakan ajang untuk membahas prospek perdagangan dan investasi,” paparnya.

Raihan berharap KTT G20 memiliki fokus pada pemulihan ekonomi negara-negara yang terdampak Covid-19, terkhusus pada negara sedang berkembang (NSB) yang memiliki kerentanan ekonomi jika dibandingkan dengan negara maju.

“Untuk itu, Indonesia perlu mendorong konektivitas dan kolaborasi global untuk pemulihan ekonomi pasca-Covid-19 yang merata,” katanya.

“Semboyan “Recover Together, Recover Stronger" yang diusung Indonesia pada KTT G20 tahun 2022 mendatang harus dipahami dalam konteks konektivitas dan kolaborasi global untuk menciptakan kegiatan ekonomi yang inklusif dan merata,” tambahnya.

Selain itu, posisi Indonesia yang sangat strategis ini, menurut Raihan, harus dimanfaatkan Indonesia untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia yang berkeadilan dengan mendatangkan investasi dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

“Meskipun ekonomi negara kita mulai tumbuh di tengah pandemi, namun masih ada pekerjaan rumah bagi negara kita untuk memangkas angka kemiskinan dan penganguran yang meningkat akibat pandemi,” katanya. (rhs/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
G20   G20 di Indonesia   HMI   Ekonomi   KTT G20  

Terpopuler