jpnn.com, YOGYAKARTA - Menpora Imam Nahrawi mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menutup acara pertemuan pemuda-pemuda Katolik se-Asia, Asian Youth Day ke-7, di Stadion Sasana Krida Akademi Angkatan Udara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (6/8).
Dalam sambutannya, Menpora menegaskan bahwa Indonesia merupakan rujukan perdamaian dunia dan dari dulu lebih dikenal dengan Nusantara, negara yang sudah dikodratkan menjadi majemuk.
BACA JUGA: Wali Kota Cantik Antusias Ikut Gowes Nusantara 2017, Nih Harapannya
"Indonesia adalah negara unik, perbedaan sudah kita kenal sejak dahulu, 34 provinsi, 1.131 suku, tetap menjadi kesatuan bangsa Indonesia," kata Imam.
Oleh karena hal tersebut, kata Menpora, berkumpulnya pemuda-pemuda Katolik se-Asia di Indonesia sudah pada tempat yang tepat, dimana keharmonisan, hidup berdampingan, menghargai perbedaan, sudah menjadi tradisi kokoh yang tidak sekadar jargon namun sudah dipraktikkan sejak dulu.
BACA JUGA: Wapres JK akan Hadiri Puncak Orang Muda Katolik Asian Youth Day Ke-7
"Musuh bersama kita adalah mereka yang mencederai dan menjatuhkan nilai-nilai kemanusiaan, kedamaian, dan keharmonisan. Belajar keharmonisan, belajarlah ke Indonesia, Indonesia adalah rujukan perdamaian dunia,” tegas Imam Menpora.
Dalam kesempatan tersebut, Menpora juga menjelaskan bahwa pada 2018 Asian Games dan Asian Paragames digelar di Indonesia. Dengan berkumpulnya para pemuda Katolik se-Asia ini diharapkan dapat memberikan pengumuman ke negara masing-masing.
BACA JUGA: Wow, Warga Antusias Sambut Imam Nahrawi di GPN Rangkasbitung
"Sesampai di negara Anda masing-masing, kabarkan bahwa 2018 Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan Paragames. Indonesia siap menjadi tuan rumah yang baik penuh harmoni, aman, dan damai," pungkas Imam.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Bakal Turut Bersepeda dalam Gowes Nusantara di Lebak
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad