jpnn.com, JAKARTA - Masifnya bencana siklon Judy dan Kevin ini mendorong Pemerintah Vanuatu menetapkan keadaan darurat dan meminta bantuan luar negeri, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin pelepasan paket bantuan untuk negara Vanuatu di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin (8/5).
BACA JUGA: Menko PMK Dengarkan Curhat Budayawan, Pegiat Industri Kreatif dan Akademisi Bali
Diketahui bencana yang terjadi pada awal Maret 2023 lalu tersebut menyebabkan kerusakan infrastruktur, pencemaran sumber air, hingga kerusakan koneksi telepon dan internet.
Hal itu disampaikan Muhadjir didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Ketua Komisi 8 DPR RI Ashabul Kahfi saat melepas bantuan.
BACA JUGA: Muktamar ke-32 PII, Menko PMK Ingin Pelajar Islam Punya Soft Skill yang Mumpuni
“Didasari oleh semangat kemanusiaan, gotong royong, dan hubungan persahabatan dengan Vanuatu, Pemerintah Indonesia berinisiatif memberikan bantuan inkind untuk mendukung Vanuatu dalam masa yang berat ini dan rencana perbaikan ruangan VIP Bandara Port Vila, Vanuatu,” ujar Muhadjir.
Adapun bantuan yang dikirimkan berupa paket inkind yang terdiri dari tenda pengungsi, tenda keluarga, generator, velbed, hygiene kits, sweater anak, jaket anak, jaket dewasa, perkakas tukang, rendang, paket sembako, lampu solar, dan gegaji mesin. Selain itu, Muhadjir juga menyampaikan Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan perbaikan ruangan untuk VIP Bandara Port Vila yang ada di Vanuatu.
BACA JUGA: Apel 148.261 Personel Polisi, Menko PMK Apresiasi Operasi Ketupat
“Pengiriman bantuan ini menindaklanjuti arahan dari Bapak Presiden untuk melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan dan sebagai bentuk diplomasi kemanusiaan dengan Vanuatu, kami laporkan bantuan kemanusiaan, yakni bantuan inkind tersebut senilai Rp. 7 miliar lebih,” tutur Muhadjir.
Terkonfirmasi, pengiriman bantuan tersebut bersamaan dengan pemberangkatan tim delegasi dari Pemerintah Indonesia yang terdiri dari perwakilan Kemenko PMK, Komisi VIII DPR RI, BNPB, Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara, KemenPUPR, serta PT. PP (Persero).
“Apresiasi setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Kementerian/Lembaga, BUMN yang terlibat dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ini,” ujar Muhadjir.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto turut menyampaikan bantuan kemanusian diberikan sebagai bentuk solidaritas Indonesia kepada masyarakat dunia.
Suharyanto juga mengatakan pemerintah Indonesia mengirimkan dua pesawat yang terdiri dari pesawat kargo dan satu pesawat lainnya membawa delegasi dari Indonesia.
“Bantuan ini nantinya akan diterima langsung oleh Perdana Menteri Vanuatu dan Menteri Luar Negeri Vanuatu,” ujar Suharyanto.
Suharyanto juga mengatakan tim yang ditugaskan oleh Kementerian PUPR yakni perwakilan dari PT. PP akan mengecek kerusakan yang dialami oleh Bandara Port Vila dan selanjutnya akan dirancang sedemikian rupa untuk dilakukan perbaikan dan renovasi.
Ketua Komisi 8 DPR RI Ashabul Kahfi mengatakan bantuan berupa peralatan untuk merenovasi infrastruktur yang terdampak oleh bencana.
Menurutnya, bantuan itu juga menjadi artikulasi dari sila kedua Pancasila, yakni kemanusian yang adil dan beradab, yang melintasi batas-batas suku, agama termasuk batas-batas negara.
Indonesia bersama Vanuatu bermitra dalam organisasi multilateral negara-negara Pasifik. Yakni Melanesian Spearhead Group (MSG) dan Pacific Islands Forum (PIF).
Negara Vanuatu mengumumkan keadaan darurat pasca bencana gempa dan topan. Dikabarkan, gempa magnitudo 6,5 mengguncang negara tersebut pada Jumat (3/3/2023) lalu, sehari setelah Topan Judy melanda.
Badai kategori empat itu memicu kerusakan dan banjir di hampir seluruh 83 pulau di negara itu.
Di tengah situasi tersebut, penduduk setempat sekarang menghadapi badai tropis besar lainnya yakni Topan Kevin.
Sekitar 5.000 orang dilaporkan telah mengungsi, sementara Topan Kevin yang tercatat sebagai badai kategori tiga membawa angin hingga 130 km/jam (81 mph). Sejauh ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan.
Namun, akibat bencana tersebut hampir seluruh warga Vanuatu, sekitar 300 ribu orang, terkena dampak. Kerugian diperkirakan mencapai USD 50 juta.
Rencananya pemerintah Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan untuk perbaikan ruangan VVIP Bandara Port Villa, ibu kota Vanuatu.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul