Indonesia Masuk 10 Negara dengan Masalah Obesitas

Jumat, 30 Mei 2014 – 14:59 WIB

jpnn.com - WASHINGTON--Masalah berat badan menjadi epidemi kesehatan terbesar di dunia, karena hampir 30 persen dari seluruh populasi kini mengalami obesitas.

Hal itu merupakan hasil studi baru yang dilakukan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Washington dan diterbitkan dalam jurnal The Lancet. Penelitian ini menjadi analisis pertama berdasarkan tren data dari 188 negara di seluruh dunia.

BACA JUGA: Ini Kiat Tetap Bugar saat Menopause

Kelebihan berat badan global selama tiga dekade terakhir melonjak signifikan dari 857 juta orang di tahun 1980 menjadi 2,1 miliar orang pada tahun 2013. Hampir sepertiga dari mereka diklasifikasikan sebagai obesitas.

Para peneliti mendapati masalah kelebihan berat badan dan obesitas meningkat 28 persen pada orang dewasa dan 47 persen pada anak-anak selama 33 tahun terakhir.

BACA JUGA: Ingin Panjang Umur? Makan Saja Kari Pedas

Lebih dari setengah warga dunia, atau 671 juta orang dengan obesitas tinggal di sepuluh negara berikut, Amerika Serikat, Cina, India, Rusia, Brasil, Meksiko, Mesir, Jerman, Pakistan, dan Indonesia.

"Tidak seperti risiko kesehatan global lainnya, seperti tembakau dan gizi anak, obesitas tidak menurun di seluruh dunia," kata penulis studi Prof Emmanuela Gakidou dari IHME, seperti dilansir redorbit (29/5).

BACA JUGA: Kolesterol Tinggi Bisa Hambat Kehamilan

Sementara itu khusus untuk obesitas di kaum perempuan, selama tiga dekade terakhir, kenaikan tertinggi dalam tingkat obesitas terjadi di Mesir, Arab Saudi, Oman, Honduras, dan Bahrain. Sedangkan untuk pria, naik tingkat obesitas tertinggi telah di Selandia Baru, Bahrain, Kuwait, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

"Analisis kami menunjukkan target PBB untuk menghentikan peningkatan obesitas pada 2025 sangat ambisius dan tidak mungkin dicapai tanpa tindakan bersama," tambahnya.

Di negara maju, kenaikan tertinggi dalam prevalensi obesitas dewasa terdapat di Amerika di mana sekitar sepertiga dari populasi orang dewasa mengalami obesitas. Diikuti Australia (29 persen dan Inggris (25 persen) dari populasi orang dewasa diklasifikasikan sebagai obesitas.

Para penulis studi ini memperingatkan bahwa temuan tersebut menggambarkan kenaikan substansial dalam obesitas dan kelebihan berat badan di seluruh dunia sehingga diperlukan aksi nyata untuk memerangi dampak kesehatan global yang serius.

"Obesitas adalah masalah yang mempengaruhi orang dari segala usia dan pendapatan, di mana-mana," kata Dr Christopher Murray, direktur IHME dan pendiri Global Burden of Disease (GBD).

Dilanjutkannya, dalam tiga dekade terakhir, tidak satu negara pun berhasil mengurangi tingkat obesitas. "Kami melihat masalah obesitas naik seiring meningkatnya pendapatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, kecuali ada langkah-langkah nyata yang diambil untuk mengatasi krisis kesehatan masyarakat," pungkasnya.

Obesitas merupakan permasalahan yang muncul di dunia, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikannya sebagai epidemik global. Prevalensinya meningkat tidak saja di negara-negara maju, tetapi juga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Obesitas juga meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi (hipertensi), stroke, serangan jantung, kanker prostat dan usus, batu kandung empedu osteoartritis dan penyakit lainnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hati-hati Informasi Kesehatan di Wikipedia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler