Menurutnya, politisi yang tak berjiwa negarawan hanya memikirkan kepentingan pribadi maupun kelompok mereka semata. “Kita sudah kebanjiran politisi seperti itu,” kata mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
Akbar menegaskan, Indonesia membutuhkan politisi-politisi yang mampu menjadi pelaku-pelaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karenanya, dia mengingatkan perlunya membangun sistem politik yang menghasilkan politisi-politisi negarawan.
“Kalau politisi hanya memikirkan jangka pendek, sedangkan negarawan itu memikirkan jangka panjang. Kita harus dorong terus partai menciptakan sistem yang melahirkan kepemimpinan yang demokratis, menciptakan proses kaderisasi yang berkesinambungan,” bebernya.
Sedangkan pengamat politik Yudi Latif menyatakan, negarawan adalah aktor politik yang selalu menempatkan diri untuk melayani negara. “Sedangkan politisi merupakan aktor politik yang selalu menempatkan negara untuk pelayanan dirinya,” kata Yudi dalam kesempatan sama.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Belum Berniat Cabut Moratorium Pengiriman TKI
Redaktur : Tim Redaksi