jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa penyakit Tuberkulosis atau TBC menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi masyarakat.
Hingga saat ini kasus TBC di Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100 ribu penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100 ribu orang.
BACA JUGA: Rekam Jejak PTFI Membantu Mengentaskan Masalah TBC di Papua
"Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus TBC terbesar kedua setelah India," kata Head of CSR & Corporate Relations Arya Noble Group, Induk Usaha ERHA, Oemar Saputra dalam keterangannya, Senin (6/5).
Penyakit yang kebanyakan menyerang organ paru ini juga dikenal sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi di dunia. Karenanya, perlu upaya semua pihak untuk memerangi penyakit tersebut, salah satunya melalui edukasi.
BACA JUGA: Pasien Sembuh Total dari TBC Bisa Kena Lagi, Ini Penjelasan Pakar Pulmonologi
Salah satu upaya dilakukan ERHA Ultimate yang berpartisipasi dalam percepatan eliminasi Tuberkulosis 2030 dengan mendukung Dinas Kesehatan Kota Surabaya dengan menyelenggarakan family gathering untuk ratusan penderita TBC di Taman Flora, Kota Surabaya, pada Jumat (3/5).
Kegiatan ini untuk memberikan penguatan dan edukasi kepada masyarakat serta keluarga penderita TBC.
BACA JUGA: Didukung Najwa Shihab, Otsuka Luncurkan Program Penanggulangan TBC
“Ini komitmen untuk membantu masyarakat agar mendapatkan akses kesehatan dan pengetahuan tentang penyakitnya agar dapat menjadi lebih sehat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina S.KM, M.Kes, dalam kegiatan yang sama menekankan pentingnya kedisiplinan dalam mengonsumsi obat TBC dan cara pencegahannya.
Dia juga mengapresiasi langkah sigap ERHA yang mengambil peran bersama Pemkot Surabaya dalam upaya mengeliminasi TBC di Kota Pahlawan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, per tahun 2023 diestimasikan terdapat lebih dari 10.000 kasus TBC yang terjadi. Lebih dari 8800 penderita sudah tertangani oleh layanan kesehatan.
“Pada awal tahun 2024 ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sudah melakukan pemeriksaan atau screening TBC secara massal kepada 273.000 masyarakat. Kami berkolaborasi dengan mitra-mitra untuk mempermudah untuk menemukan penderita TB," ujar Nanik.
Dia mengatakan, hingga kini banyak pasien yang malu untuk membuka diri jika mereka terdiagnosa penyakit TB, dan itu menjadi hal yang menyulitkan dalam penyembuhannya.
"Kami berharap ini membantu menguatkan mereka, memberikan informasi lanjutan dan juga melakukan hipnotherapi kepada para pasien agar memiliki sugesti untuk tak lupa meminum obat penyembuhan TB yang kami berikan melalui Puskesmas," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad