Indonesia Penghasil Sampah Terbanyak Kedua, KLHK dan Otsuka Jalankan Program Ini

Rabu, 28 September 2022 – 13:09 WIB
Penandatangan kerja sama program antara KLHK dan PT Amerta Indah Otsuka di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (27/9). Foto: dokumentasi PT Otsuka

jpnn.com, JAKARTA - Persoalan sampah plastik masih menjadi salah satu masalah terbesar di tanah air.

Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah terbanyak setelah China.

BACA JUGA: KLHK Nilai Pabrik DESI Lamongan Layak Jadi Proyek Percontohan Nasional

Setiap tahun, produksi sampah di Indonesia mencapai 1,29 juta ton. Angka ini tentu membuat miris.

Fakta tersebut diungkapkan oleh Corporate Communications Manager PT Amerta Indah Otsuka Laibun Sobri.

BACA JUGA: Peringatan Hari Ozon Sedunia, KLHK Gandeng Kemenaker Lakukan Ini

"Sebanyak 60 sampai 70 persen berakhir ke TPA dan 15 sampai 30 persen berakhir ke laut," kata Sobri saat acara pengenalan program Otsuka Blue Planet di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (27/9).

Berkaca pada hal tersebut, Sobri mengatakan perusahaan yang menaunginya meluncurkan program Otsuka Blue Planet.

BACA JUGA: KLHK Gandeng Mowilex Tanam 10.000 Bibit Mangrove di Belitung

Dalam program tersebut, perusahaan yang membawahi produk Pocari Sweat tersebut ini dapat mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah.

Otsuka Blue Planet ini akan blusukan ke kampung dan sekolah untuk memberikan sosialisasi pentingnya pengelolaan sampah.

Sobri menjelaskan permasalahan sampah di Indonesia berakar dari kebiasaan masyarakat.

Menurut dia, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum mengerti akan pentingnya memilah sampah berdasarkan kategori.

Tak bergerak sendiri, Amerta Indah Otsuka menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mewujudkan programnya.

"Kami bekerja sama dengan KLHK," imbuhnya.

Sobri mengatakan pihaknya akan memberdayakan masyarakat dengan membeli sampah plastik untuk didaur ulang.

Daur ulang limbah plastik ini diproduksi kembali menjadi botol kemasan produk di bawah naungan perusahaannya.

Sobri mengatakan hal ini juga merupakan salah satu target terbaru dari perusahaannya. 

Perlahan, perusahaannya menerapkan 100 persen pengemasan produk menggunakan botol daur ulang.

"Botol daur ulang ini tidak memengaruhi rasa atau kualitas produk. Perbedaannya botol hanya sedikit lebih gelap," kata Sobri. (mcr31/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler