Indonesia Perkuat Komitmen Dekade PBB Pertanian Keluarga 2019-2028

Sabtu, 19 Oktober 2019 – 17:40 WIB
Tenaga Ahli Menteri Pertanian Dr. Sam Herodian. Foto: Kementan

jpnn.com, ROMA - Indonesia mendapat kehormatan menjadi satu dari tiga panelis yang menyampaikan komitmennya terhadap penguatan pertanian keluarga dunia, setelah ditetapkan tahun 2019-2028 sebagai Dekade PBB untuk Pertanian Keluarga (UN Decade on Family Farming).

Di hadapan lebih dari 120 negara anggota FAO, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Dr. Sam Herodian, menyampaikan berbagai inisiatif, kebijakan dan program yang telah dilakukan dalam mendukung penguatan pertanian keluarga sebagai agen perubahan transformasi sistem pangan dan perdesaan yang inklusif.

BACA JUGA: Kementan: Anak Muda Jangan Malu jadi Petani

“Bagi Pemerintah Indonesia, peningkatan kesejahteraan petani telah dan selalu menjadi prioritas utama, termasuk melalui pelaksanaan Regional Conference on Strengthening Southeast Asia’s Food Security, Nutrition, and Farmers’ Welfare through UN Decade of Family Farming yang dihadiri oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur pada bulan April 2019 lalu di Jakarta," ujar Sam dalam pertemuan Komite Ketahanan Pangan Dunia atau Committee on World Food Security (CFS) ke-46 di Roma, Italia, Kamis (17/10) lalu.

Konferensi regional ini menghasilkan kesepakatan Joint Communique di sub region Asia untuk penguatan pertanian keluarga menjadi langkah Indonesia dalam memimpin isu global terkait family farming. Family farming dalam konteks global saat ini telah dipandang sebagai tulang punggung pembangunan dan ketahanan pangan yang berkontribusi penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Global (SDGs), khususnya Tujuan 1 (SDG1) yaitu pengentasan kemiskinan dan Tujuan 2 (SDG2) mengakhiri kelaparan melalui ketahanan pangan, perbaikan nutrisi dan sistem pertanian berkelanjutan.

BACA JUGA: Kementan Beri Penghargaan Untuk 20 Petani Milenial

“Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan program BEKERJA (Bedah Kemiskinan, Rakyat Sejahtera) telah berhasil menciptakan penghidupan yang lebih baik, sehingga memastikan pencapaian sosial ekonomi yang inklusif dan kesejahteraan rumah tangga petani," jelas Sam.

Dalam sesi Marking the kick off of the UN Decade on Family Farming 2019-2028, yang menandai telah dimulainya pelaksanaan Dekade Pertanian Keluarga, Sam kemudian menekankan pentingnya aksi bersama dengan menyelaraskan pelaksanaan Dekade Pertanian dengan dekade PBB terkait lainnya, khususnya Dekade PBB untuk Nutrisi.

“Berbagai upaya bersama yang dilakukan secara terpadu ini telah menghasilkan penurunan luar biasa dalam tingkat kemiskinan nasional yang mencapai satu digit untuk pertama kalinya yaitu sebesar 9,66 persen pada tahun 2018," ungkap Sam.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa tingkat inflasi pangan Indonesia juga menurun secara signifikan dari 11,35 persen pada 2013 menjadi 1,26 persen pada 2017. Begitu juga dengan prevalensi kekurangan gizi telah berhasi turun menjadi 8,3 persen dalam tiga tahun terakhir, sebagaimana dinyatakan dalam State of Food Security and Nutrition 2019 yang baru saja dirilis oleh FAO.

Sebagai bentuk konkret dukungan Pemerintah Indonesia terhadap pelaksanaan Dekade Pertanian Keluarga, Pemerintah Indonesia saat ini sedang dalam tahap persiapan penyusunan Rencana Aksi Nasional Pertanian Keluarga yang mencakup di antaranya keberlanjutan pertanian keluarga, kesetaraan gender, peningkatan kapasitas organisasi petani, dan peningkatan kesejahteraan rumah tangga petani. Penyusunan RAN ini dalam prosesnya akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler