jpnn.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meraih penghargaan dari Badan Pangan Dunia (FAO) dan Badan Atom Dunia (IAEA).
Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi memberikan penghargaan kepada Duta Besar RI untuk PBB Darmansjah Djumala pada General Conference ke-65 di Markas PBB Wina, Austria, Senin (20/9).
BACA JUGA: Pertamina Borong Penghargaan di ISDA 2021, Menko Muhadjir Ucapkan Selamat
Penghargaan ini diberikan setelah Organisasi Riset Tenaga Nuklir Indonesia (ORTN) menggunakan tenaga nuklir untuk menghasilkan 32 varietas padi, 12 varietas kedelai, tiga varietas sorgum, satu varietas gandum, satu varietas kacang tanah, dan satu varietas pisang.
Grossi mengatakan pengembangan varietas tanaman unggul saat ini mengalami tantangan karena terjadi perubahan iklim dunia.
BACA JUGA: Bank BJB Sukses Raih 4 Penghargaan di Ajang Human Capital Award VII-2021
"Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan serius, yaitu perubahan iklim dan ancaman terhadap ketahanan pangan," kata Rafael, Senin (20/9).
Dia juga mengatakan isu perubahan iklim yang mengancam pengembangan varietas tanaman ini perlu solusi dari masyarakat global.
BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Beri Penghargaan untuk Pemprov Jateng, Pak Ganjar Semringah
"Di antaranya melalui pemanfataan teknologi nuklir oleh para pakar nuklir di banyak negara yang mengembangkan varietas tanaman unggul baru," lanjut Rafael.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu mengatakan penghargaan ini merupakan kontribusi nyata teknologi nuklir terhadap ketahanan pangan global.
Dia menegaskan FAO dan IAEA akan terus mendukung peningkatan kapasitas para peneliti bidang pangan untuk mendukung keberlanjutan riset mutasi radiasi.
Duta Besar RI untuk PBB Darmansjah Djumala mengatakan Indonesia telah menunjukkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi nuklir untuk pengembangan varietas unggul tanaman pangan.
Upaya tersebut, lanjutnya, berkontribusi secara signifikan pada penguatan ketahanan pangan nasional.
"Penghargaan ini menujukkan bahwa program penguatan kapasitas SDM teknologi nuklir yang dirintis IAEA," ucap Djumala.
Kemudian, Djumala juga menyampaikan Indonesia bersama FAO telah memberikan manfaat nyata pada penguatan kapasitas SDM peneliti Indonesia, termasuk aplikasi nuklir dalam bidang pangan.
Selain itu, kata Djumala, penghargaan ini menunjukkan bahwa Indonesia telah diakui dalam penguasaan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Dia juga menyampaikan Indonesia menerapkan nuklir untuk mendukung pembangunan nasional.
Dengan begitu, Indonesia bisa berperan dalam memberikan manfaat sosial ekonomi langsung kepada masyarakat dalam bidang pangan. (mcr9/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dea Hardianingsih