Indonesia Re Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tingkatkan Daya Saing Global

Kamis, 24 Oktober 2024 – 06:19 WIB
Acara IT Days dengan tema "Digital First DNA Landscape, A Journey of Continuous Growth" yang diselenggarakan oleh Indonesia Re. Foto: dokumentasi Indonesia Re

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Re terus mendorong dan memperkuat daya saing di pasar global dengan memfokuskan pada inisiatif digitalisasi.

Perusahaan ini termasuk pengembangan solusi berbasis data analitik, optimalisasi proses bisnis, serta integrasi teknologi yang lebih baik.

BACA JUGA: Langkah Strategis Indonesia Re di Tahun 2025, dari Restrukturisasi hingga Digitalisasi

Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan acara IT Days dengan tema "Digital First DNA Landscape, A Journey of Continuous Growth".

Kegiatan itu diselenggarakan sebagai upaya untuk menyelaraskan inisiatif digital lintas fungsi dan memastikan peran TI, juga mendukung pertumbuhan berkelanjutan sejalan dengan visi transformasi pemerintah.

BACA JUGA: Indonesia Re Raih Penghargaan Best Reinsurance di Insurance Award 2024

Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu menyatakan acara ini bertujuan memfasilitasi diskusi mengenai pengalaman digitalisasi dari perusahaan BUMN lainnya yang telah sukses melakukan transformasi, mempercepat perjalanan digital.

Juga, memastikan bahwa setiap inisiatif yang diambil telah teruji dan relevan dengan kebutuhan pasar.

Pada IT Days setiap direktorat menyampaikan pemaparan terkait inisiatif-inisiatif digital untuk memastikan sinergi dalam penerapan teknologi digital, sehingga seluruh proses bisnis dapat saling mendukung transformasi digital yang lebih besar.

Benny menekankan pentingnya transformasi digital dalam menentukan keputusan bisnis.

"Transformasi digital menjadi salah satu pilar utama dalam melakukan decision making dimana salah satunya adalah untuk business process improvement,” ucap Benny dalam keterangannya, Rabu (23/10).

Menurut Benny, Transformasi digital sangat membantu dalam memahami dan mengevaluasi yang telah dilakukan, gap yang ada dan perlu dipelajari, juga memetakan bagian-bagian mana saja yang bisa dipercepat.

Direktur Pengembangan dan TI Indonesia Beatrix Santi Anugrah menuturkan pentingnya membangun budaya yang berpusat pada SDM.

Menurut dia, transformasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang mengubah budaya dan pola pikir di perusahaan.

“Dengan memimpin melalui empati dan inklusivitas, kami dapat mendorong inovasi dan memastikan bahwa setiap individu di Indonesia Re dapat berkontribusi secara maksimal dalam transformasi digital ini,” kata dia.

Lebih lanjut, Beatrix menekankan bahwa dalam 5 tahun ke depan, transformasi digital akan menjadi salah satu kunci keberhasilan, terutama di sektor BUMN.

Melalui inisiatif inovasi dan digitalisasi, perusahaan akan semakin siap memasuki pasar industri baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Transformasi digital, menurut Beatrix, bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang budaya yang berpusat pada manusia. Visi dan komunikasi yang jelas adalah kunci," tuturnya.

Dia menambahkan bahwa acara itu juga bagian dari upaya mendorong perubahan budaya dan mindset di dalam perusahaan agar transformasi digital tidak hanya menjadi proyek teknologi, tetapi juga menjadi bagian dari DNA perusahaan.

Selain itu, roadmap satu data juga sudah mulai diimplementasikan untuk mengatasi isu-isu dominan di bidang data.

“Dengan strategi human-centric, kita bisa menyediakan feedback yang lebih baik, memberdayakan karyawan, dan memastikan solusi digital selars dengan kebutuhan bisnis,” tambah Beatrix. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler