jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Re berkomitmen menyediakan pelatihan berkelanjutan untuk ceding companies, khususnya bagi karyawan yang bekerja sebagai Underwriter, Claim Analyst, dan para pelaku di industri asuransi.
Salah satunya adalah yang diselenggarakan melalui Program iLearn “Inhouse Intermediate Life Coaching Clinic 2024”, yang diadakan pada 7, 11, 12, dan 13 November 2024 secara hybrid.
BACA JUGA: Cara Indonesia Re Membangun Budaya Integritas dan Akuntabel
Program iLearn bertujuan untuk memperkuat pengetahuan peserta dalam bidang asuransi, sehingga mereka semakin siap dalam menganalisis kebijakan, memberikan saran yang akurat, serta menawarkan opsi perlindungan yang komprehensif bagi para klien.
Pada tahun ini, 'Inhouse Intermediate Life Coaching Clinic 2024’ merupakan kelanjutan dari ‘Inhouse Basic Life Training 2024' yang telah dilaksanakan pada Februari-Maret lalu.
BACA JUGA: Indonesia Re Dukung Pengembangan SDM Industri Asuransi lewat Executive Training
“Kami percaya bahwa pembelajaran berkelanjutan adalah kunci dalam menghadapi perubahan dan dinamika industri asuransi yang cepat,” ujar Kepala Divisi Indonesia Re Institute Adi Putra dalam keterangannya, Kamis (21/11).
Program itu menjadi kesempatan bagi peserta untuk memperdalam pengetahuan teknis mereka serta meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada klien.
Sesi hari pertama dilaksanakan secara luring, sementara hari kedua hingga keempat dilakukan secara daring.
Program ini diikuti oleh 68 peserta dari berbagai perusahaan asuransi jiwa, dengan fokus materi pada isu-isu asuransi jiwa seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit liver, tumor marker, hingga kasus kanker.
“Materi-materi dirancang untuk menambah wawasan peserta dalam mengenali dan menilai risiko pada kasus-kasus yang umum ditemui di industri asuransi jiwa,” kata Adi Putra.
Dalam sesi mengenai underwriting, para peserta diajak memahami hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mencatat dokumen laporan, termasuk identifikasi faktor risiko, dan komorbiditas lain yang mungkin menyertai penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.
Ditekankan juga pentingnya memperhatikan kepatuhan tertanggung dengan riwayat penyakit dan riwayat pengobatan, mengingat penyakit kronis seperti hipertensi maupun diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius.
Hipertensi sering disebut sebagai "silent killer" karena banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap kondisi ini hingga muncul komplikasi yang mengancam jiwa.
Oleh karena itu, Adi Putra menyebut investigasi hipertensi secara komprehensif sangatlah penting untuk mengidentifikasi kondisi dan potensi risiko yang ada.
Selain itu, kegiatan tersebut juga membahas bagaimana penanganan asuransi untuk tertanggung yang memiliki riwayat penyakit jantung dan hati.
Melalui pelatihan ini, Indonesia Re berharap agar setiap peserta mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih berfokus pada kebutuhan klien.
“Serta mampu membangun hubungan yang lebih kuat melalui pengetahuan yang mendalam dan komitmen terhadap pembelajaran berkelanjutan,” tutur Adi Putra. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi