Indonesia Sangat Kekurangan Guru Agama

Kamis, 01 Juni 2017 – 04:27 WIB
Lukman Hakim Saifuddin. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, pendidikan keagamaan sangat dibutuhkan di sekolah-sekolah. Namun permasalahannya, Indonesia saat ini sangat kekurangan guru agama. Terutama guru agama Buddha, Hindu maupun guru agama minoritas lainnya di daerah yang penduduknya mayoritas agama tertentu.

"Di kota besar memang mudah, tapi di daerah-daerah cukup sulit. Apalagi profesi guru sepertinya saat ini bukan pilihan utama," ujar Lukman pada peluncuran buku dan diskusi 'Riset dan Kebijakan Terkait Agama di Indonesia' yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (31/5).

BACA JUGA: Menunggu Aturan Guru Wajib Mengajar 8 Jam

Meski demikian, Kemenag kata Lukman tetap berupaya memenuhi kebutuhan guru agama di sekolah-sekolah. Agar anak didik memperoleh pendidikan keagamaan yang baik sejak usia dini.

Kemenag kata Lukman, juga terus berupaya meningkatkan kompetensi guru-guru agama yang ada. Caranya, dengan membuat program yang bertujuan memperkaya wawasan para guru agama.

BACA JUGA: Kocak Maksimal! Mahasiswa Bikin Surat Tak Mampu Berpikir

Karena disadari, guru juga manusia yang kerap menghadapi persoalan. Baik persoalan rumah tangga, maupun persoalan lainnya. Karena itu perlu tetap memperoleh pendidikan untuk meningkatkan kompetensi yang ada.

"Jadi intinya, Kemenag juga terus berupaya membuat program dalam rangka memperkaya wawasan. Karena saat ini, juga sangat diperlukan pendidikan bagi para guru, karena mungkin di tengah persoalan kompleks di rumah tangga misalnya, ia juga harus mendidik anak di sekolah," pungkas Lukman. (gir/jpnn)

BACA JUGA: PGRI Sebut Data Jumlah Guru Surplus Menyesatkan

BACA ARTIKEL LAINNYA... PGRI Tuding Dirjen GTK Mempersulit Guru Peroleh Sertifikasi


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler