jpnn.com, JAKARTA - Pada 6 November 2024, Indonesia telah resmi memiliki pabrik pipa tanpa sambungan (seamless) satu-satunya di kawasan Asia Tenggara.
Indonesia Seamless Tube adalah sebuah pabrikan pipa konsorsium (KSO) antara PT. Artas Energi Petrogas dan Inerco Global International.
BACA JUGA: CEO Inerco Perjuangkan Perhitungan TKDN Memihak Produsen Pipa Baja Seamless Dalam Negeri
Keberadaan IST sebagai pabrik pipa baja tanpa sambungan (seamless) dalam negri ini menjawab kebutuhan sektor industri migas dalam negeri yang mencapai kebutuhan 500.000 ton per tahun.
Hendrik Kawilarang Luntungan sebagai CEO Inerco Global International menekankan bahwa, ini adalah upaya nyata dari cita-cita besar industrialisasi nasional.
BACA JUGA: Inerco Sepakati Kerja Sama Pengoperasian Pabrik Pipa Seamless Pertama Asia Tenggara
“Kami menginvestasikan sebesar 2,5 Triliun rupiah untuk mewujudkan pabrik ini hingga beroperasi. Ini bukan nilai yang kecil sebagai investasi. Kendati bagi kami, ini soal membangun industrialisasi nasional. Kami berkomitmen untuk memajukan industri padat karya dan tinggi teknologi,” papar Hendrik L. Kawilarang.
Dari data kemampuan IST sebagai pabrik pipa baja seamless, memiliki batas optimal produksi sejumlah 300.000 ton per tahun. Artinya, posisi IST bisa menyumbang 60% kebutuhan pipa seamless di Indonesia.
BACA JUGA: Impor Pipa Bikin Jokowi Jengkel, tetapi Volumenya Malah Naik Terus
Berdasarkan data kementerian perindustrian, IST memiliki bobot TKD senilai 43%. Hal ini menunjukan komitmen yang tinggi terhadap pemenuhan prinsip TKDN di Indonesia.
Sejalan dengan data-data yang dipaparkan, Hendrik L. Kawilarang juga menggamblangkan bahwa niat dasar dari pembangunan pabrik ini terinspirasi oleh Soemitro Djojohadikoesoemo. Terutama dalam konsep pembangunan Industri Nasional.
“Saya terinspirasi oleh Pak Cum (Soemitro Djojohadikoesoemo), beliau dulu punya konsep yang dikenal Soemitro Plan. Saya meletakan pendirian pabrik ini, sebagai manifestasi gagasan Pak Cum”. Tutur Hendrik L. Kawilarang
Hendrik melanjutkan bahwa hal ini juga sangat sejalan dengan Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo. Pabrik IST juga akan menyerap tenaga lerja dan transfer ilmu pengetahuan. Kemudian menjadi pondasi industri nasional. Serta, akan menekan harga produksi dan distribusi migas. Secara otomatis ketahanan energi akan terbentuk.
Lahirnya pabrik ini juga didukung oleh pemerintah, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkapkan hal tersebut dalam acara Workshop dan Talkshow Indonesia Seamless Tube Summit: The Launching The First Seamless Pipe Plant In Southeast Asia di Hotel St. Regis, Jakarta pada Kamis (6/11).
"Ini luar biasa. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha yang mampu menghasilkan produk dalam negeri yang berkualitas, berstandar tinggi dan mampu bersaing di pasar global," kata Faisol Riza dalam pidatonya di hadapan para stake holder di industri pipa seamless. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif