Inerco Sepakati Kerja Sama Pengoperasian Pabrik Pipa Seamless Pertama Asia Tenggara

Kamis, 29 Agustus 2024 – 15:05 WIB
CEO PT Inerco Global International Hendrik Kawilarang Luntungan menandatangani kerja sama operasi strategis bersama CEO PT Artas Energi Petrogas Jose Antonio Reyes di Jakarta. Foto: dok sumber

jpnn.com, JAKARTA - PT Inerco Global International menyepakati kerja sama operasi strategis bersama PT Artas Energi Petrogas atau Indonesia Seamless Tube di Jakarta.

Kerja sama ini bernilai Rp 5 triliun ini digunakan untuk pengoperasian pabrik pipa seamless pertama di Asia Tenggara. Pabrik tersebut beroperasi di Kompleks Krakatau Steel Industry Cilegon Banten.

BACA JUGA: Impor Pipa Bikin Jokowi Jengkel, tetapi Volumenya Malah Naik Terus

“Seiring dengan upaya lifting minyak oleh pemerintah Indonesia, maka dibutuhkan 500 ribu ton pipa baja seamless per tahun untuk industri migas di Indonesia,” kata CEO PT Inerco Global International Hendrik Kawilarang Luntungan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/8).

Dia menjelaskan, saat ini Indonesia masih mengimpor pipa baja per-tahun senilai Rp 15 triliun. Hendrik mengharapkan dengan beroperasinya pabrik seamless ini akan menghemat devisa negara sebesar Rp 15 triliun.

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Layani Avtur Juanda Via Pipa Bawah Tanah

“Proyek ini sejalan dengan visi hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, bagaimana Indonesia dapat menjadi negara industri sehingga nilai tambah berputar di dalam negeri,” terangnya.

Hendrik mengungkapkan, PT Artas Energi Petrogas memiliki kemampuan produksi sebesar 250 ribu ton per tahun.

BACA JUGA: Pipa PPR, Produk Tepat Guna untuk Air Panas di Kamar Mandi

Namun, dia mengakui, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pabrik ini mencapai 43-50% karena bahan bakunya masih impor.

“Target kami bagaimana kita bisa mencapai nilai TKDN sampai 95%,” tutupnya.

Hendrik Kawilarang Luntungan sendiri terkenal sebagai sosok pengusaha pejuang, memiliki cita cita bagaimana Indonesia bisa mandiri dari bahan baku impor, terbukti dari karya tulis nya dalam sebuah buku berjudul Pelabuhan Bitung dan Kedaulatan Baja Indonesia. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler