jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy belum bisa memastikan apakah Indonesia bisa mengirimkan jemaah haji ke Arab Saudi dalam waktu dekat. Hal ini menyusul sikap Arab Saudi yang menutup sementara ibadah umrah sampai waktu yang tak ditentukan.
"Ya, kalau kami posisinya sebagai tamu, kalau tuan rumahnya menutup, masak kami memaksakan," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).
BACA JUGA: Tangkal Corona, IDI: Ini Langkah yang Harus Dilakukan Masyarakat
Selain itu, kata dia, haji itu syaratnya jalannya harus terbuka. "Jika jalan itu ada hambatan, tidak terbuka atau terhalang, maka itu menggugurkan kewajiban haji," kata Muhadjir.
Oleh karena itu, Muhadjir menyerahkan sepenuhnya soal haji kepada Kerajaaan Arab Saudi. Saat disinggung apakah pemerintah RI akan berupaya meloloskan jemaah Indonesia untuk haji, Muhadjir mengaku hal itu merupakan otoritas Kerajaan Arab Saudi.
BACA JUGA: Delapan Rekomendasi PB IDI untuk Atasi Penyebaran Corona
"Bagaimana ada upaya kalau pemerintah Arab Saudi menyatakan tertutup," kata dia.
Pemerintah Arab Saudi melarang warga negara asing, termasuk warganya sendiri menunaikan ibadah umrah demi mencegah penyebaran virus corona.
BACA JUGA: Cegah Corona, Kotawaringin Timur Hentikan Tradisi Salaman di Sekolah
Menurut Kementerian Dalam Negeri Saudi, keputusan tersebut diambil berdasarkan rekomendasi komite yang ditunjuk untuk mengawasi virus corona. Larangan akan dicabut setelah kondisi dianggap kondusif.
Saudi mengumumkan kasus virus corona pertama awal pekan ini. Pada Rabu, otoritas setempat kembali mengumumkan satu kasus baru.
Arab Saudi pekan lalu telah menghentikan visa umrah bagi warga asing dan melarang warga negara Teluk memasuki Kota Mekah dan Madinah akibat virus. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga