jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto meyakini Indonesia tidak akan menerapkan status lockdown kepada daerah yang menjadi episentrum virus corona.
Menurut dia, sepanjang masyarakat mau bekerja sama dengan pemerintah, maka kebijakan yang sudah ditetapkan beberapa negara internasional tidak akan terjadi di Indonesia.
BACA JUGA: Virus Corona Menggila, Warga Italia Dilarang Menikah
"Upayanya semuanya lah, kan upaya masyarakat bersama, bukan hanya pemerintah saja," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
Sejauh ini, Yuri melihat belum ada alasan untuk pemerintah memberlakukan lockdown terhadap suatu daerah. Terlebih, Yuri melihat pertumbuhan kasus Corona di Indonesia, terutama di Jakarta sangat kecil.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Honorer K2 dan Nonkategori Setia Menunggu, Virus Corona Merajalela
"Cuma segitu saja kok lockdown. Enggak lah," kata dia.
Seperti diketahui, sampai sejauh ini sudah ada 27 kasus corona di Indonesia. Dari 27 kasus itu, satu pasien WN asing meninggal dunia dan dua WNI sudah sembuh per hari ini.
Terbaru penambahan kasus virus Corona terjadi pada Selasa kemarin. Pemerintah mengumumkan ada tambahan delapan kasus.
Pasien kode 20 berjenis kelamin wanita, berusia 70 tahun. Dia terpapar corona dari subklaster Jakarta. Lalu pasien kode 21 merupakan perempuan 47 tahun, penelusuran dari subklaster Jakarta.
Pasien kode 22, perempuan, 36 tahun, tertulari corona dari luar negeri. Pasien kode 23, perempuan, 73 tahun, tertulari dari luar negeri dan saat ini dirawat menggunakan ventilator, comorbid, tetapi kondisi kesehatannya stabil.
Pasien kode 24, laki-laki, tertulari corona dari luar negeri. Pasien kode 25, perempuan, WN asing, tertulari dari luar negeri. Pasien kode 26, laki-laki, 46 tahun, WN asing, tertulari dari luar negeri.
Pasien kode 27, laki-laki, 33 tahun. Kondisinya stabil. Yuri menduga pasien ini tertulari dari dalam negeri.
Mengenai penularannya, Yuri mengaku belum bisa menentukan. "Kami menduga local transmision. Sementara belum jelas," tambah Yuri. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga