jpnn.com, ROMA - Wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari 600 orang di Italia memaksa pemerintah setempat memberlakukan sejumlah kebijakan ekstrem. Di antaranya adalah melarang warganya menggelar upacara pernikahan dan pemakaman.
"Semua upacara sipil dan keagamaan, termasuk pemakaman, ditunda di seluruh wilayah nasional hingga 3 April," tulis pemerintah Italia di situs resminya, Selasa (10/3).
BACA JUGA: Italia Tutup Gara-Gara Corona, Tak Ada Pembeli, Penjara Rusuh
Larangan ini juga berlaku untuk misa umat Nasrani serta salat Jumat. Warga masih diizinkan datang ke rumah ibadah masing-masing asalkan menjaga jarak setidaknya satu meter dari jemaah lain yang ada di sana.
Segala jenis kegiatan keramaian dilarang sementara tanpa terkecuali. Teater, bioskop, museum, perpustakaan dan tempat-tempat sejenis di seantero Negeri Pizza itu juga ditutup.
BACA JUGA: Produsen Mobil di Italia Mulai Aktivitas Lagi di Tengah Virus Corona
"Untuk aktivitas bar dan restoran hanya diperbolehkan dari pukul 06.00 hingga 18.00, dengan kewajiban bagi operator untuk menjamin setiap pengunjung ditempatkan dalam jarak aman setidaknya satu meter dari pengunjung lain," lanjut pemerintah Italia.
Seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah dan universitas ikut dihentikan hingga 3 April mendatang. Meski begitu, sekolah dan universitas tetap diizinkan menggelar kelas jarak jauh.
BACA JUGA: Serie A Italia Dihentikan Akibat Krisis Corona
Warga tetap bebas untuk pergi pergi ke kantor untuk bekerja, meski lebih dianjurkan tidak keluar rumah. Petani juga diperbolehkan untuk tetap beraktifitas seperti biasa.
Seperti diketahui, Italia adalah salah satu negara yang paling parah terdampak virus corona. Hingga kemarin, otoritas setempat mencatat 8.514 orang dinyatakan positif terinfeksi dan 631 di antaranya meninggal.
Pemerintah setempat telah menutup total puluhan kota di bagian utara negeri itu, termasuk Kota Milan. Kebijakan tersebut berpotensi diperluas hingga meliputi seluruh wilayah Italia jika situasi terus memburuk. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil