Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Pengelolaan Hutan dengan AS

Sabtu, 21 Juli 2018 – 17:42 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya (kiri). Foto: KLHK

jpnn.com, ROMA - Indonesia kembali meningkatkan kerja sama dengan berbagai negara, salah satunya United States Forest Service (USFS). Di bawah koordinasi U.S. Department of Agriculture, atau Departemen Pertanian Amerika Serikat, USFS mengelola 154 Hutan Nasional dan 20 savana di 43 negara bagian di Amerika Serikat dan Puerto Rico.

Tugas dan fungsi USFS antara lain untuk menjaga keanekaragaman hayati, dan produktifitas hutan taman nasional, perlindungan dan savana.

BACA JUGA: Perhutanan Sosial Sejahterakan Masyarakat

"Pengelolaan hutan dan kehutanan di Indonesia sangat menjadi perhatian Presiden RI Joko Widodo, karena presiden juga seorang rimbawan (forester)," tutur Menteri LHK, Siti Nurbaya, dan pernyataan tersebut disambut meriah dengan bersorak "Yes" oleh Ms. Vicki Christiansen Pimpinan USFS yang juga seorang forester, pada pertemuan di sela-sela agenda COFO 24 di Roma (19/7) waktu setempat.

Sejak ditandanganinya Letter of Intent (LoI) on Sustainable Forest Management pada November 2006, Kementerian Kehutanan Indonesia dan USFS, telah melakukan banyak kegiatan peningkatan kapasitas pengelolaan hutan. Berbagai kegiatan penelitian dan kajian juga berlangsung elama tahun 2013-2015, antara lain terkait restorasi dan rehabilitasi, inventarisasi karbon di mangrove, penelitian di bidang kehutanan, pengendalian kebakaran hutan, serta penyusunan Kebijakan Satu Peta (One Map Policy).

BACA JUGA: Menangani Karhutla Butuh Sinergi Pusat dan Daerah

Ms. Vicki sangat mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin selama ini antara kedua negara, dan berharap dapat memperluas lingkup kerjasama dengan melihat peluang-peluang yang ada.

Berdasarkan Assistance Agreement antara Amerika Serikat dan Republik Indonesia, tentang Achievement of A Stronger Indonesia Advancing National and Global Development USAID Assistance Agreement No.497-AA-030, yang ditandatangani oleh Kementerian Keuangan dan USAID, tanggal 29 September 2014, KLHK turut berperan sebagai pelaksana teknis kerjasama atau Technical Counterpart Agency.

BACA JUGA: Manggala Agni Hingga Ulama Bersatu Melawan Karhutla

Dua tahun kemudian, pada 30 Juni 2016, KLHK diwakili Dirjen KSDAE dan Kepala Badan Litbang dan Inovasi, serta di Ketahui oleh Sekretaris Jenderal, menandatangani Technical Arrangement bersama USAID, yang diwakili oleh Director of Environment Office USAID. Perjanjian ini akan berakhir pada 30 September 2019.

Menteri Siti menjelaskan, kerja sama yang sedang berjalan adalah participating agency partnership agreement, untuk jangka waktu 2016-2019.

"Tujuan kegiatan adalah memberikan bantuan teknis dan keahlian melalui USFS, untuk meningkatkan kapasitas dalam sejumlah isu utama terkait konservasi hutan, dan mitigasi gas rumah kaca, termasuk gambut, restorasi, kebakaran hutan dan manjemen mangrove", lanjutnya.

Bertindak sebagai Technical Counterpart Agency di KLHK yaitu Pusat Litbang Hutan, Badan Litbang dan Inovasi, dalam kerangka Progam USAID Terrestrial Biodiversity.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Direktorat Jenderal Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung, Drektorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KPHL Unit V (Aceh), dan KPHP Gunung Mas (Kalimantan Tengah).

Sementara di tahun lalu, implementasi kerjasama telah terlaksana dalam bentuk kegiatan penyusunan KPH Partner, Training/Seminar/Magang di Amerika Serikat, High Level Visit to the Cibola National Forest in Albuquerque, New Mexico, fasilitasi FGD pengembangan tool kits untuk KPHP dan KPHL, Pokja Peningkatan Kapasitas KPH dan Perencanaan Program Anggaran Sektor Kehutanan Indonesia, Pengembangan Toolkit/Handbook/Guidance/ Protocol Operasionalisasi KPH dan Perencanaan Program Anggaran Sektor Kehutanan Indonesia, serta Workshop Pengelolaan Ekosistem Mangrove Papua.

Menteri LHK mengundang Ms. Vicki Christiansen dan jajaran USFS untuk melihat tindakan korektif bidang kehutanan yang telah dilaksanakan Kementerian LHK, dan membahas lebih detail rencana kerjasama yang akan dilaksanakan.

Turut hadir mendampingi Ms. Vicki dalam pertemuan tersebut, yaitu Director of International Programs, Valdis E. Mezainis. Sedangkan Menteri LHK didampingi oleh Duta Besar Indonesia Roma Asti Andayani, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Ruwanda Sugardiman, Dr. Rosita Sofyan Noer, Direktur Ekskutif APHI Purwadi. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Belanja Cantik Tanpa Kantong Plastik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Menteri Siti   KLHK  

Terpopuler