jpnn.com, JAKARTA - Sampah kantong plastik menjadi salah satu masalah utama di Indonesia. Setiap tahun, 9,8 miliar lembar kantong belanja plastik dihasilkan di ritel dan berakhir menjadi sampah plastik yang hanyut di sungai hingga ke laut dan menumpuk di TPA.
Mengatasi hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan kampanye dan sosialisasi “Pengurangan Penggunaan Tas Belanja dari Plastik”.
BACA JUGA: Manggala Agni Hingga Ulama, Bersatu Melawan Karhutla
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, M.R. Karliansyah beserta para pegawai secara langsung membagikan 2.000 tas belanja guna ulang kepada para pembeli di tiga lokasi pasar di Jakarta yaitu Pasar Santa, Pasar Tebet Barat, dan Pasar Jambul, Jumat (20/7).
Tas yang dibagikan kepada para pengunjung pasar berupa Tas Purun khas Kalimantan Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk mereduksi penggunaan plastik sebagai tas belanja.
BACA JUGA: Pekan LHK 2018: Mari Kendalikan Sampah Plastik
Karliansyah berharap masyarakat sadar bahwa sampah plastik itu dampaknya luar biasa, bukan hanya untuk generasi saat ini juga mendatang. Sekaligus mengajak masyarakat untuk menggunakan tas belanja yang dapat digunakan ulang sebagai upaya pengurangan sampah plastik.
“Kami berharap mulai hari ini yang berbelanja di pasar tradisional dan juga supermarket menggunakan tas yang bisa digunakan berulang-ulang, tidak sekali pakai. Jadi tidak mengganggu mereka berbelanja, tetapi dampaknya luar biasa terhadap lingkungan dan kesehatan,” ucap Karliansyah.
BACA JUGA: Kawal Asian Games 2018 Bebas Asap
Para pembeli di ketiga pasar tersebut terlihat sangat antusias mengganti tas plastik belanja mereka dengan tas belanja guna ulang. Desain yang cantik juga menjadi daya tarik menggunakan tas purun ini. “Belanja tetap keren dan cantik tanpa menggunakan tas plastik,” komentar salah salah satu pengunjung pasar.
Semangat kegiatan ini adalah wujud komitmen bersama semua pihak dalam upaya mengatasi bahaya sampah plastik di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Diharapkan kegiatan ini akan memotivasi untuk mengurangi sampah plastik khususnya melalui kegiatan 3R (reuse, reduce, dan recycle) yang memerlukan kerjasama semua pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat.
Hal ini sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2018 yaitu “Kendalikan Sampah Plastik” (Beat Plastic Pollution). “Dengan acara hari ini diharapkan perilaku masyarakat bisa berubah tidak lagi menggunakan tas belanja dari plastik sekali pakai untuk berbelanja sehari-hari,” pungkas Karliansyah. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diserbu via Darat dan Udara, Titik Api Mulai Padam
Redaktur : Tim Redaksi