JAKARTA--Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan pertemuan keempat Panel Tingkat Tinggi (High-Level Panel-HLP) Tentang Agenda Pembangunan Pasca-2015 pada tanggal 25-27 Maret 2013 di Bali. Sebelumnya, HLP diselenggarakan di New York pada September 2012 dan di Monrovia pada Januari 2013 lalu. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan menghadiri sekaligus memimpin pertemuan itu.
"Pertemuan keempat Panel Tingkat Tinggi ini akan dipimpin bersama oleh Presiden RI dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf. PM Inggris, David Cameron, sebagai salah satu ketua bersama lainnya, tidak dapat hadir di Bali karena perkembangan di dalam negeri Inggris yang mengharuskan beliau di sana," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah melalui keterangan persnya kepada wartawan, Senin (25/3).
Pertemuan Panel Tingkat Tinggi di Bali akan membahas aspek kemitraan global dan perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) agenda pembangunan pasca-2015. Adapun hasil akhir dari dari keseluruhan pembahasan Panel Tingkat Tinggi sejak pertemuan pertama di New York (September 2012) akan disampaikan ke Sekjen PBB pada akhir Mei 2013. Selanjutnya, hasil HLP ini akan dibahas dalam Sidang Majelis Umum PBB.
Dalam kegiatan ini akan hadir juga Presiden Majelis Umum PBB, Vuk Jeremic, Putri Mahkota Kerajaan Belanda Maxima, Special Advocate For Inclusive Finance For Development & Honorary Patron of the G20 Global Partnership For Financial Inclusion; Professor Jeffrey D. Sachs, Director of the UN Sustainable Development Solutions Network; dan George Soros, Founder And Chairman Of Open Society Foundations.
Pertemuan di Bali ini, kata Faizasyah, merupakan bagian penting dari rangkaian proses penyusunan agenda pembangunan pasca-2015. "Pengalaman MDGs menunjukkan bahwa suatu agenda pembangunan pasca-2015 memerlukan dukungan kemitraan global dan tersedianya perangkat-perangkat implementasi," pungkasnya. (flo/jpnn)
"Pertemuan keempat Panel Tingkat Tinggi ini akan dipimpin bersama oleh Presiden RI dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf. PM Inggris, David Cameron, sebagai salah satu ketua bersama lainnya, tidak dapat hadir di Bali karena perkembangan di dalam negeri Inggris yang mengharuskan beliau di sana," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah melalui keterangan persnya kepada wartawan, Senin (25/3).
Pertemuan Panel Tingkat Tinggi di Bali akan membahas aspek kemitraan global dan perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) agenda pembangunan pasca-2015. Adapun hasil akhir dari dari keseluruhan pembahasan Panel Tingkat Tinggi sejak pertemuan pertama di New York (September 2012) akan disampaikan ke Sekjen PBB pada akhir Mei 2013. Selanjutnya, hasil HLP ini akan dibahas dalam Sidang Majelis Umum PBB.
Dalam kegiatan ini akan hadir juga Presiden Majelis Umum PBB, Vuk Jeremic, Putri Mahkota Kerajaan Belanda Maxima, Special Advocate For Inclusive Finance For Development & Honorary Patron of the G20 Global Partnership For Financial Inclusion; Professor Jeffrey D. Sachs, Director of the UN Sustainable Development Solutions Network; dan George Soros, Founder And Chairman Of Open Society Foundations.
Pertemuan di Bali ini, kata Faizasyah, merupakan bagian penting dari rangkaian proses penyusunan agenda pembangunan pasca-2015. "Pengalaman MDGs menunjukkan bahwa suatu agenda pembangunan pasca-2015 memerlukan dukungan kemitraan global dan tersedianya perangkat-perangkat implementasi," pungkasnya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Liberia Kunjungi Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi