JAKARTA--Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf mengadakan kunjungan ke Indonesia pada tanggal 24 hingga 28 Maret 2013. Adapun agenda utama dari kunjungan Presiden Liberia adalah melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta pada Senin (25/3) dan menghadiri High Level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda (HLP) di Bali pada tanggal 26-28 Maret.
"Selama berada di Jakarta, Presiden Liberia akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah melalui keterangan persnya kepada wartawan, Senin (25/3).
Menurut Teuku Faizasyah fokus utama pembahasan pertemuan bilateral antardua kepala negara ini adalah mengevaluasi tindak lanjut berbagai kesepakatan yang diraih sewaktu kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Monrovia, Liberia pada Januari 2013 lalu.
Ketika kunjungan Indonesia ke Monrovia, kedua kepala negara menyepakati untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, serta kerja sama teknis melalui pelatihan peningkatan kapasitas.
Setelah pertemuan ini, keduanya dijadwalkan akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman mengenai promosi perdagangan dan peningkatan kapasitas industri.
Kunjungan Presiden Liberia ke Indonesia ini, kata dia, akan memberi kesempatan bagi kedua kepala negara untuk mencermati kemajuan implementasi berbagai kesepakatan yang dicapai sewaktu kunjungan Presiden SBY ke Monrovia. Hal ini penting artinya untuk memastikan bahwa kerja sama ke depan di antara kedua negara telah berjalan di jalur yang benar sehingga dapat dioptimalkan. Peningkatan interaksi antara Indonesia dengan negara-negara Afrika merupakan langkah strategis untuk mengkapitalisasi kedekatan historis Indonesia dengan Afrika yang telah terbangun baik selama ini.
"Seusai kunjungan kenegaraan di Jakarta, Presiden Liberia akan bertolak ke Bali untuk menghadiri High Level Panel on Post-2015 Development," pungkas Faizasyah. (flo/jpnn)
"Selama berada di Jakarta, Presiden Liberia akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah melalui keterangan persnya kepada wartawan, Senin (25/3).
Menurut Teuku Faizasyah fokus utama pembahasan pertemuan bilateral antardua kepala negara ini adalah mengevaluasi tindak lanjut berbagai kesepakatan yang diraih sewaktu kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Monrovia, Liberia pada Januari 2013 lalu.
Ketika kunjungan Indonesia ke Monrovia, kedua kepala negara menyepakati untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, serta kerja sama teknis melalui pelatihan peningkatan kapasitas.
Setelah pertemuan ini, keduanya dijadwalkan akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman mengenai promosi perdagangan dan peningkatan kapasitas industri.
Kunjungan Presiden Liberia ke Indonesia ini, kata dia, akan memberi kesempatan bagi kedua kepala negara untuk mencermati kemajuan implementasi berbagai kesepakatan yang dicapai sewaktu kunjungan Presiden SBY ke Monrovia. Hal ini penting artinya untuk memastikan bahwa kerja sama ke depan di antara kedua negara telah berjalan di jalur yang benar sehingga dapat dioptimalkan. Peningkatan interaksi antara Indonesia dengan negara-negara Afrika merupakan langkah strategis untuk mengkapitalisasi kedekatan historis Indonesia dengan Afrika yang telah terbangun baik selama ini.
"Seusai kunjungan kenegaraan di Jakarta, Presiden Liberia akan bertolak ke Bali untuk menghadiri High Level Panel on Post-2015 Development," pungkas Faizasyah. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Kesulitan Ungkap Penyerang Lapas Cebongan
Redaktur : Tim Redaksi